Gawat! Predator Ganas Kembali Resahkan Masyarakat Sampit

id Kotawaringin Timur, Sampit, Predator Ganas, Resahkan Masyarakat Sampit, Buaya Mentaya

Gawat! Predator Ganas Kembali Resahkan Masyarakat Sampit

Peringatan waspada ancaman buaya dipasang petugas di salah satu tempat penyeberangan di Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotim. Keganasan buaya muara kembaki meresahkan masyarakat yang beraktivitas di Sungai Mentaya Sampit. (Foto Antara Kalteng/Norja

....Bingung juga mau bagaimana lagi, kalau bisa buaya-buaya itu direlokasi ke hutan yang tidak ada permukiman,"
Sampit (Antara Kalteng) - Keganasan buaya muara kembali meresahkan masyarakat yang sering beraktivitas di Sungai Mentaya Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

"Beberapa hari lalu ada warga yang disambar buaya saat mandi di sungai. Untungnya berhasil selamat meski luka di kaki bekas gigitan buaya," kata Rahmat, salah satu warga Sampit, Selasa.

Sabtu (1/10) lalu, sambaran buaya terjadi di perairan sekitar Sungai Lemiring Kecamatan Seranau. Seorang warga bernama Pepet (17), disambar buaya ketika sedang asyik mandi di anak sungai Mentaya itu.

Korban sama sekali tidak menyangka akan mengalami hal buruk itu. Tiba-tiba buaya berukuran cukup besar menerkam bagian kaki hingga pahanya.

Saat kejadian, korban sempat meraih bambu yang ada di lanting terapung tempatnya mandi sehingga cukup menyulitkan buaya menariknya ke dasar sungai. Buaya itu melepaskan gigitannya dan masuk ke dalam air ketika banyak warga berdatangan setelah mendengar teriakan korban.

Beberapa waktu lalu di sekitar kawasan itu juga terjadi insiden serupa. Seorang warga Desa Pelangsian disambar buaya saat membawa rotan di sungai, beruntung dia sempat menusuk mata buaya menggunakan jarinya sehingga binatang buas itu melepaskan gigitannya di tangan korban.

"Masyarakat memang sering melihat buaya muncul, tapi karena harus mandi dan melakukan aktivitas lainnya, masyarakat harus tetap ke sungai. Bingung juga mau bagaimana lagi, kalau bisa buaya-buaya itu direlokasi ke hutan yang tidak ada permukiman," harap Rahmat.

Serangan buaya di kawasan muara Sungai Mentaya cukup tinggi. Hampir tiap tahun ada korban jiwa, bahkan beberapa di antaranya jasadnya tidak ditemukan hingga kini.

Habitat buaya muara diperkirakan berada di kawasan Pulau Lepeh karena masyarakat sering melihat buaya bermunculan dan berjemur di daratan kecil yang berada di tengah Sungai Mentaya itu. Serangan buaya meningkat diduga akibat makin sulitnya mendapatkan makanan sehingga buaya berburu mangsa hingga ke kawasan permukiman.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam sudah memasang rambu peringatan terkait ancaman buaya di sejumlah titik. Masyarakat yang beraktivitas di sungai diminta lebih hati-hati, khususnya saat sore dan malam hari.