Gara-Gara Polemik Tempat, FIFA Ijinkan Kongres PSSI Diundur

id FIFA, PSSI, Gara-Gara Polemik Tempat, FIFA Ijinkan Kongres PSSI Diundur, , Gatot S Dewa Broto

Gara-Gara Polemik Tempat, FIFA Ijinkan Kongres PSSI Diundur

Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto. (ANTARA/Wahyu Putro A)

Jakarta (Antara Kalteng) - Federasi sepak bola dunia atau FIFA mengijinkan Kongres PSSI dengan agenda utama pemilihan kepengurusan baru periode 2016-2020 diundur pelaksanaannya dari 17 Oktober hingga 10 November 2016 setelah sebelumnya ada polemik soal penempatan lokasi kongres.

"Pada tengah malam tanggal 14 Oktober menjelang jam 24.00 WIB, Kemenpora telah menerima surat resmi jawaban dan FIFA yang menanggapi surat dari Kemenpora yang dikirim 10 jam lebih 40 menit sebelumnya dari Jakarta. Dengan demikian ini jawaban FIFA tercepat," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta, Sabtu.

Keputusan tersebut tertuang dalam surat yang diterima oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) per 14 Oktober yang ditandatangani oleh sang Sekjen FIFA Fatma Samoura dan surat tersebut juga ditembuskan ke AFC dan PSSI.

Kemenpora menyebut jika pada intinya FIFA sudah menerima surat yang dikirim dan telah memperhatikan isinya. Dan FIFA telah diberitahu oleh PSSI bahwa Komite Eksekutif (Exco) telah menunda kongres dari 17 Oktober menjadi 10 November.

Dengan adanya keputusan tersebut FIFA menegaskan jika tidak boleh lagi ada pemindahan waktu dan lokasi kongres.

FIFA juga menilai perubahan waktu pelaksanaan kongres saat ini dalam batas wajar dan menegaskan jika 10 November 2016 adalah batas akhir pelaksanannya.

Atas keputusan tersebut, Kemenpora mengaku sangat gembira dan mendukung penuh langkah-langkah yang diambil oleh FIFA. Sejak awal Kemenpora menanggap apa yang dilakukan terkait pemberian rekomendasi kongres di Yogjakarta bukan di Makassar bukan sebuah intervensi.

"Kemenpora merasa yakin itu bukan bentuk intervensi pemerintah melainkan hanya tanggung jawab pemerintah agar PSSI bersama-sama pemerintah menata kembali PSSI dari mana PSSI pernah lahir,"kata Gatot menambahkan.

Terkait dengan 10 November 2016 yang merupakan batas akhir pelaksanaan Kongres PSSI, Gatot menjelaskan jika waktu tersebut adalah tanggal bersejarah bagi bangsa Indonesia karena bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Batas akhir tersebut kurang dari delapan pekan dari statuta.

"FIFA tidak mempersoalkan pilihan Jakarta sebagaimana diusulkan oleh Menpora dan dituangkan dalam rekomendasinya. Ini juga mensiratkan pesan, kepada pemerintah pun FIFA tetap menjaga hubungan baik, maka PSSI pun harusnya demikian terhadap pemerintah," katanya menegaskan.

Dengan adanya surat FIFA ini diharapkan polemik kongres telah usai dan diharapkan PSSI segera fokus untuk mempersiapkan pelaksanaannya.

FIFA juga memastikan meski kongres diundur tidak boleh ada perubahan tahapan termasuk perubahan calon yang sebelumnya telah ditetapkan.