Palangka Raya (Antara Kalteng) - Apa yang ada di benak kita jika berbicara tentang Pariwisata Kalimantan Tengah (Kalteng)?
Alam yang masih perawan hutan yang menopang kehidupan seluruh dunia, hijau, asri, lengkap dengan keunikan flora dan faunanya dan sungai-sungai besar dengan berbagai jenis ikan serta bukit-bukit dengan panorama khasnya masing-masing. Budaya Dayak yang dibagi lagi dalam ratusan jenis Dayak dengan kisah sejarah dan kelestariannya yang memikat.
Akankah kita menyampaikan itu? Atau kita malah berkata tidak ada apa-apa di Kalimantan Tengah?. Tanpa rasa bersalah sedikitpun, bahkan kita mungkin menggerutu sambil menyalahkan Jagau-Bawi Nyai Pariwisata (Duta Wisata) Kalteng.
Berpikir bahwa itu tugas mereka, dan bukan tugas kita. Bukan kita Duta Wisatanya. Bukan kita yang harus mempromosikan pariwisata Kalteng. Bukan kita pula yang harus menjaga alam Kalteng. Bukan kita yang harus melestarikan budaya Kalteng.
Mari ingat kembali. Di mana kita lahir? di mana kita tumbuh? Di manapun kita berada saat ini, percayalah di dalam hati kita terdapat harapan untuk menjadi berkat di tempat kita berasal, Kalimantan Tengah.
Everyone is Tourism Ambassador tidak hanya berlaku bagi masyarakat di Provinsi lain yang akan berbicara banyak tentang potensi wisatanya dengan bangga. Bukan hanya milik komunitas-komunitas yang telah menginisiasi gerakan bersih-bersih di objek wisata.Tidak semata-mata berlaku bagi Jagau dan Bawi Nyai Pariwisata saja. Karena Kalteng ini milik kita bersama.
Kitalah Yang Harus Mempromosikan Pariwisata Dan Budaya Kita
Mari mulai dengan hal sederhana, jangan pernah berkata tidak ada apa-apa di Kalteng. Cari tahulah apa yang disimpan oleh Bumi Tambun Bungai ini, maka percayalah Anda akan jatuh cinta.
Beritakanlah dari mulut ke mulut maupun melalui media sosial Anda, kemudian ajaklah orang-orang melakukan hal yang sama, agar provinsi lain bahkan dunia tahu bahwa provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" dan "Bumi Pancasila" kaya dan masyarakatnya bangga.
Kitalah Yang Harus Menjaga Alam Kita!
Tidak perlu memikirkan langkah besar yang muluk-muluk. Cukup tanamkan kebiasaan untuk tidak pernah membuang sampah sembarangan.
Hal kecil yang seharusnya mudah, tetapi sangat sulit bagi kita. Kenapa begitu? Karena kita egois. Percayalah, ketika Anda mampu mengalahkan keegoisan Anda, Anda lebih dari pemenang.
Anda bukan penari tradisional? Anda bukan penyanyi? Jangan menyerah dulu. Semua orang bisa ketika mereka mau mencoba. Bukan tentang apa yang dilihat orang, tetapi tentang bagaimana Anda mengahayati maknanya.
Sekalipun Anda tidak memiliki passion sebagai pelaku budaya, menunjukkan bahwa Anda tidak malu menggunakan produk lokal adalah sebuah kontribusi nyata.
Kesombongan seringkali membuat kita berbicara tentang hal-hal besar dan tidak menghargai hal-hal kecil yang sebenarnya merupakan langkah sederhana untuk memulai kontribusi nyata. Mari bergerak, Kalimantan Tengah membutuhkan Anda dan saya.
Everyone is Tourism Ambassador, you and me for Central Kalimantan, we are Tourism Ambassador.
*Penulis: Bawi Nyai Pariwisata Kalteng 2015.
