Kisruh Ibu "Ngamuk" Bansos, Setda Barsel Luruskan Permasalahannya

id barito selatan, ibu ngamuk bansos, bansos barsel, setda barsel

 Kisruh Ibu "Ngamuk" Bansos, Setda Barsel Luruskan Permasalahannya

Kasubag Anggaran Setda Barsel, Ali Sadikin, SE, MM. (Foto Antara Kalteng/Bayu Ilmiawan)

Jum`ah sudah mendapatkan kartu BPJS yang mana dibayarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel sehingga biaya operasi dan pengobatan anaknya itu gratis
Buntok (Antara Kalteng) - Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Barito Selatan, Kalimantan Tengah meluruskan permasalahan kisruh terkait permohonan bantuan sosial seorang ibu yang "mengamuk " sambil menangis di kantor Bupati setempat beberapa hari lalu.

Kabag Keuangan Setda Barsel, Abdul Said melalui Kasubag Anggaran, Ali Sadikin mengatakan permohonan bantuan sosial (Bansos) seorang ibu bernama Jum`ah yang masuk ke bagian keuangan itu tidak hilang.

"Hanya saja, ketika ibu Jum`ah datang, kita sedang konsentrasi menyusun APBD Perubahan sehingga belum sempat mencari berkasnya dan ditambah lagi staf keuangan yang menerima berkasnya sedang tidak berada ditempat," katanya, di Buntok, Jumat.

Ia mengatakan, ketika yang bersangkutan datang menanyakan berkasnya itu dengan nada tinggi, kemudian diminta staf keuangan untuk merendahkan suara, malah berteriak sambil menangis.

"Pada saat itu Ibu Jum`ah mengatakan bahwa berkasnya dibuang ke sampah dan hal itu tentunya tidak benar, karena setiap tahun kita menerima ribuan berkas dan tidak pernah seperti yang disangkakan itu," tegas Ali Sadikin.

Ia menyampaikan, dalam setiap kali menerima berkas, staf keuangan selalu mengagendakannya dalam buku dan juga dituliskan pada papan pengumuman supaya alurnya jelas.

Selain itu, lanjut Ali Sadikin, permohonan bansos yang diajukan Jum`ah tersebut dengan permasalahan yang sama sehingga tidak bisa diberikan bantuan untuk kedua kalinya.

"Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 32/2011 dan Nomor 39 /2012 tentang pedoman pemberian hibah dan sosial. Kita sudah membuat surat penolakan permohonannya," jelas dia.

Karena pada bulan April 2016, kata dia, yang bersangkutan telah menerima bantuan Rp1.500.000 untuk biaya operasi anaknya Rafa Pulkani (3) yang menderita Hepospedia.

"Disamping itu juga, Jum`ah sudah mendapatkan kartu BPJS yang mana dibayarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel sehingga biaya operasi dan pengobatan anaknya itu gratis," tambah Ali Sadikin.

Sementara ketika dikonfirmasi Sekda Barito Selatan Ir H Edi Kristianto juga mengklarifikasi pemberitaan yang dilansir sejumlah media massa beberapa hari belakangan.

"Kita sudah memberikan bantuan kepada Jum`ah,"ucap Sekda tanpa mau menyebutkan berapa nilai nominalnya.

Jum`ah merupakan peserta BPJS dan menurut aturan, kata dia, hanya bisa dibantu satu kali saja, sedangkan sebelumnya sudah pernah dibantu oleh Pemkab Barsel Rp1,5 juta untuk operasi anaknya itu dan kemudian ingin minta bantuan lagi.

"Tapi biarlah sekarang sudah nggak masalah, kita hanya melihatnya dari sisi kemanusiaan saja,"ucap Edi Kristianto.

Sedangkan Asisten III Pemkab Barsel dr Rusman Effendi menjelaskan secara medis hepospedia merupakan penyakit saluran kemih yang tersumbat oleh daging, dimana kalau ingin kencing harus melalui lubang lain.

"Menurut hemat saya, jalan alternatifnya bagi si anak itu harus disunat," demikian kata dr Rusman Effendi yang pernah menjadi Direktur RSUD Jaraga Sasameh Buntok itu.