Masyarakat Sambut Positif Arena Promosi Pertanian Kotawaringin Timur

id Kotawaringin Timur, Sampit, Kotim, Heru Tjahjono, Arena Promosi Pertanian Kotawaringin Timur

Masyarakat Sambut Positif Arena Promosi Pertanian Kotawaringin Timur

Arena promosi pertanian di halaman kantor Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotawaringin Timur, ramai pembeli, Jumat (21/10/2016). Arena promosi ini mempertemukan petani langsung dengan konsumen. (Foto Antara Kalteng/Norjan

Sampit (Antara Kalteng) - Arena promosi pertanian yang dilaksanakan Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah disambut positif berbagai pihak.

"Kami tegaskan bahwa ini bukan pasar. Ini arena promosi pertanian untuk membantu mempertemukan petani langsung dengan konsumen," kata koordinator kegiatan, Heru Tjahjono di Sampit, Jumat.

Arena promosi pertanian itu dilaksanakan di halaman belakang kantor Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotawaringin Timur di Jalan Jenderal Sudirman km 6 Sampit. Suasananya tak ubahnya seperti di pasar tradisional.

Petani dipersilakan menjual sayur, buah, ikan, ayam, bebek dan hasil panen lainnya. Selain petani, peserta yang berjualan juga berasal dari penyuluh pertanian dan aparatur sipil negara yang kebetulan memiliki kebun sayur atau buah.

Saat ini pesertanya masih sekitar 20 orang. Sebagian petani dibantu penyuluh pertanian maupun aparatur desa untuk mengangkut hasil pertanian mereka ke lokasi.

"Pengunjungnya belum terlalu banyak dan umumnya kalangan pegawai. Ini karena memang belum kami sosialisasikan secara luas karena masih uji coba. Kegiatan ini dilaksanakan setiap Jumat dan ini merupakan yang keempatkalinya," kata Heru.

Meski masih tahap uji coba namun nilai transaksinya terus meningkat. Pekan pertama sebesar Rp 5.650.000, pekan kedua Rp6.400.000, pekan ketiga Rp7.650.000 dan pekan keempat ini diperkirakan kembali meningkat.

"Harga di sini lebih murah dibanding di pasar karena yang berjualan langsung petaninya. Kami tidak mengakomodir pedagang karena ini bukan pasar dadakan. Ini untuk membantu petani karena mau berjualan di pasar, mereka tidak punya lapak," kata Heru.

Sari, salah seorang peserta mengaku senang karena bisa memasarkan hasil pertanian. Dia berharap kegiatan itu dikembangkan agar makin banyak pengunjung.

"Kalau banyak pengunjungnya kan lumayan bisa jual banyak. Kalau sementara ini saya lihat yang datang banyak pegawai," katanya.

Ema, salah seorang pembeli tampak antusias. Dia mengaku baru pertama kali datang ke lokasi itu setelah mendapat informasi dari rekan sesama pegawai.

"Walaupun cuma seminggu sekali, ini cukup membantu. Yang penting harganya harus lebih murah supaya makin banyak pembeli yang datang. Kalau harganya sama dengan di pasar, orang tetap akan memilih berbelanja ke pasar," katanya.