Di Daerah Ini Datang Ke Kecamatan Wajib Bawa Sampah Plastik, Kenapa?

id Kotawaringin Timur, Sampit, Kotim, Camat Mentawa Baru Ketapang, Ahmad Sarwo Oboy, Sampah Plastik

Di Daerah Ini Datang Ke Kecamatan Wajib Bawa Sampah Plastik, Kenapa?

Ilustrasi. (Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yang hendak berurusan di kantor Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan semua kelurahan di kecamatan itu, diwajibkan membawa sampah plastik.

"Ini merupakan penerapan program pelayanan berbasis sampah. Jadi nanti sampahnya kita kelola melalui bank sampah untuk kepentingan bersama. Selain lingkungan makin bersih, kita juga mendapatkan manfaat lain dari sampah-sampah tersebut," kata Camat Mentawa Baru Ketapang, Ahmad Sarwo Oboy di Sampit, Jumat.

Program pelayanan berbasis sampah sudah dicanangkan dan diberlakukan sejak Kamis (20/10). Setiap warga yang berurusan di kelurahan dan kecamatan itu, wajib membawa sampah plastik, khususnya botol plastik bekas.

Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang kawasannya berada di dalam Kota Sampit, sering dihadapkan pada banyaknya sampah. Terkadang sebagian sampah lambat diangkut karena kendala armada.

Tumpukan sampah tidak hanya rawan menimbulkan penyakit, juga memicu banjir saat hujan deras. Tidak jarang sampah menyumbat drainase sehingga air tidak mengalir maksimal.

Pelayanan berbasis sampah itu merupakan gerakan moral untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan. Cara ini diharapkan dapat mengurangi sampah plastik," kata Oboy.

Oboy juga mewajibkan kepada seluruh aparatur sipil negara di lingkup pemerintah kecamatan itu untuk setiap harinya wajib membawa sampah plastik. Aparatur sipil negara harus memberi contoh yang baik bagi masyarakat.

Arif, warga Sampit menyambut baik program tersebut. Dia berharap program ini didukung semua pihak karena sangat positif dan bermanfaat.

"Tiap rumah itu pasti banyak botol bekas. Disimpan di rumah nanti malah jadi sarang nyamuk. Sekalian bersih-bersih rumah," kata Arif.

Sementara itu, banyak warga yang kaget mengetahui program itu. Namun kemudian mereka menyatakan sangat mendukung dan berharap sampah di daerah ini mau pulang.