Waduh! Sudah Satu Kecamatan Di Seruyan Ditetapkan KLB DBD

id Seruyan, DBD, Kuala Pembuang, Seruyan Hulu, Sudah Satu Kecamatan Di Seruyan Ditetapkan KLB DBD, Mahdiniansyah

Waduh! Sudah Satu Kecamatan Di Seruyan Ditetapkan KLB DBD

Fogging (Istimewa)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menerapkan satu kecamatan berstatus kejadian luar biasa untuk kasus demam berdarah dengue di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Seruyan Mahdiniansyah di Kuala Pembuang, Jumat mengatakan satu kecamatan yang ditetapkan sebagai kejadiann luar biasa (KLB) DBD adalah Kecamatan Seruyan Hulu.

"KLB itu kita terapkan menyusul terjadinya peningkatan penderita DBD di Kecamatan Seruyan Hulu, terutama di Desa Tumbang Manjul," katanya.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil kunjungan di Desa Tumbang Manjul pada 13 Oktober lalu, terdapat sedikitnya 25 orang yang sebagian besar anak-anak dan menunjukkan gejala klinis DBD.

"Setelah kita periksa hanya 5 orang yang positif DBD, sedang 20 orang lainnya mengalami demam dengue, namun keduanya sama-sama disebabkan oleh infeksi virus dengue," katanya.

Untuk mengantisipasi meluasnya DBD, Dinkes telah melakukan dua kali fogging atau pengasapan massal di seluruh rumah di Desa Tumbang Manjil, serta membagikan pembunuh jentik nyamuk kepada warga.

Dengan ditetapkannya KLB, Dinkes telah meminta masyarakat untuk terus menggalakkan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) serta tetap menjaga kebersihan di lingkungan dan aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

"Saat ini hujan tidak menentu kadang hujan kadang tidak, oleh karena itu masyarakat lebih waspada karena nyamuk aedes aegipty bisa lebih mudah dan cepat berkembang biak di saat intensitas hujan seperti ini," katanya.

Menurutnya, kasus DBD cukup tinggi di Seruyan, seperti pada Januari hingga Februari 2016 lalu, tercatat 37 warga dari berbagai kecamatan positif terserang DBD.

Selain disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang demam berdarah. Kasus penyakit mematikan itu juga sering terjadi di daerah hulu Seruyan karena terbawa dari Kabupaten Melawi, Provinsi Kalbar yang berbatasan langsung dengan sejumlah desa di hulu Seruyan.

"Warga di hulu Seruyan sering beraktivitas ke daerah Kalbar, begitu pula sebaliknya, warga Kalbar sering beraktivitas di Seruyan. Dan ini menjadi salah satu kemungkinan terbawanya DBD ke Seruyan," katanya.