Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terus mematangkan rencana penutupan seluruh lokalisasi yang akan dilaksanakan 2017.
"Kami masih berkoordinasi dengan Kementerian Sosial agar penutupan lokalisasi ini bisa dilakukan dengan baik. Makanya belum bisa memastikan waktu pastinya," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotawaringin Timur, Bima Ekawardhana di Sampit, Minggu.
Saat ini terdapat tiga lokalisasi di Kotawaringin Timur. Yakni di kilometer 12 Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, lokalisasi di Kecamatan Parenggean dan lokalisasi Tangar Kecamatan Mentaya Hulu.
Lokalisasi terbesar yakni Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Pasir Putih yang lokasinya terbilang dekat dengan Sampit, Ibu Kota Kabupaten Kotim, yakni hanya 12 kilometer.
Hasil pendataan terakhir, ada 269 pekerja seks komersial yang menghuni tiga lokalisasi tersebut. Mereka berasal dari sejumlah daerah di Kalimantan, Jawa dan Jakarta.
Pemerintah daerah mengantisipasi dampak yang mungkin timbul akibat kebijakan tersebut. Mengingat, banyak yang menggantungkan hidup dari kegiatan di tiga lokalisasi itu.
"Penutupan akan dilakukan bertahap sesuai ketersediaan anggaran. Mereka akan dipulangkan ke tempat asal mereka masing-masing," kata Bima.
Berbagai alasam sehingga pemerintah daerah memutuskan akan menutup lokalisasi. Salah satu alasannya adalah untuk menekan penularan penyakit mematikan HIV/AIDS.
Penularan HIV/AIDS di Kotawaringin Timur merupakan terbesar kedua di Kalimantan Tengah, setelah Kota Palangka Raya. Lokalisasi merupakan tempat rawan penularan virus HIV/AIDS.
Rencana penutupan lokalisasi disambut positif masyarakat. Keberadaan lokalisasi dinilai banyak membawa dampak buruk bagi masyarakat.
"Selain rawan HIV/AIDS, keberadaan lokalisasi mengancam keutuhan rumah tangga. Bagus saja ditutup. Kami sangat mendukung," kata Novi.
Terkait dampak penutupan lokalisasi terhadap pekerja seks komersial, menurutnya pasti bisa diatasi. Pemerintah harus menyelamatkan masyarakat luas yang jumlahnya jauh lebih banyak. Novi yakin, jika para pekerja seks komersial mau berusaha, mereka juga pasti bisa mendapat pekerjaan yang baik.
Berita Terkait
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Kotim rekrut 51 panwaslu kecamatan
Sabtu, 27 April 2024 20:57 Wib
Pemkab Bartim siap koordinasikan hasil mediasi warga Desa Ketab dan PT MUTU ke Barsel
Sabtu, 27 April 2024 20:48 Wib
Bunda PAUD Kotim resmikan sekolah tiga bahasa di Sampit
Sabtu, 27 April 2024 17:57 Wib
Penuh perjuangan, 'Asan' si orang utan dievakuasi dari kawasan bandara di Sampit
Sabtu, 27 April 2024 5:09 Wib
SMPN 1 Sampit ajarkan siswa respons cepat dan efektif hadapi bencana
Sabtu, 27 April 2024 4:38 Wib
161 calon haji Kotim matangkan persiapan berangkat ke Tanah Suci
Jumat, 26 April 2024 17:27 Wib
Empat perwira di Polres Kotim dimutasi
Jumat, 26 April 2024 7:24 Wib
Pengurus PKK di Kotim diingatkan bantu program pemerintah
Jumat, 26 April 2024 7:13 Wib