Warga Keluhkan Pendangkalan Drainase Yang Jadi Pemicu Banjir

id Palangka Raya, tersumbatnya drainase, Warga Keluhkan Pendangkalan Drainase, Pemicu Banjir

Warga Keluhkan Pendangkalan Drainase Yang Jadi Pemicu Banjir

Banjir di salah satu Jalan Beliang Kota Palangka Raya, Sabtu (4/6) (FOTO ANTARA Kalteng/Rachmat Hidayat)

...Baru satu jam saja hujan tempat kami langsung tergenang air. Ini akibat semakin dangkalnya drainase yang ada,"
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Sejumlah Warga Kota Palangka Raya mengeluhkan pendangkalan dan tersumbatnya drainase di sejumlah titik di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.

"Kemaren sore daerah kami diguyur hujan lebat. Baru satu jam saja hujan tempat kami langsung tergenang air. Ini akibat semakin dangkalnya drainase yang ada," kata Norjanah warga Palangka Raya, Selasa.

Akibat meluapnya air di sekitar tempat tinggalnya, wanita yang tinggal di Jalan Karet ini mengaku sejumlah peralatan rumah tangganya basah karena terendam. Rendaman air tersebut bervariasi yakni mulai lima sampai 30 sentimeter.

"Kasur, bantal dan alat rumah tangga lainnya terendam. Tapi untung saja peralatan elektronik dan baju-baju sempat saya amankan. Harapan saya semoga pemerintah kota dapat mengeruk drainase dan membersihkan sampahnya sehingga aliran air semakin lancar dan genangan air pun dapat dihindarkan," katanya.

Leonard (35) warga Jalan Sethaji menambahkan, saat ini di salah satu ruas jalan tersebut juga masih dilakukan pembangunan gorong-gorong sehingga untuk sementara aliran air disekitar tempat tinggalnya ditutup.

"Saya berharap pembangunan ini segera diselesaikan apalagi intensitas hujan di kota kita semakin sering dan bertambah lebat," katanya.

Dia risau jika pembangunan gorong-gorong itu tak segera diselesaikan dapat menghambat aliran air terutama saat hujan turun, karena keadaan tersebut dapat berakibat pada melubernya air ke jalan raya dan pemukiman.

Berdasarkan pantauan, pembangunan gorong-gorong itu dilakukan di saluran air utama yang menjadi pertemuan air dari drainase lingkungan tempat tinggal.

Sementara kondisi sejumlah drainase terlihat mendangkal akibat tertutup lumpur. Berdasarkan keterangan warga, saluran air itu sudah beberapa waktu tak dilakukan pengerukan oleh pemerintah kota.

Keadaan itu juga diperparah dengan ulah sejumlah oknum masyarakat yang membuang sampah sembarangan sehingga kumpulan berbagai sampa menutup drainase dan menghambat kelancaran aliran air.