Ingin Awet Muda? Ini Manfaat Vitamin D Bagi Kesehatan

id Ingin Awet Muda, Ini Manfaat Vitamin D Bagi Kesehatan, Vitamin D, Gordon Lithgow

Ingin Awet Muda? Ini Manfaat Vitamin D Bagi Kesehatan

ilustrasi - relawan ketika memperingati Hari Kanker Sedunia di Medan, Sumut, Rabu (4/2/2015). (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)

Jakarta (Antara Kalteng) - Berjemur di bawah sinar matahari (pagi) bisa memperpanjang harapan hidup seseorang sekaligus menjauhkan diri dari penyakit, menurut temuan peneliti dalam jurnal Cell belum lama ini. 

Manusia sebagian besar mendapatkan vitamin D dari sinar matahari - tubuh memproduksi vitamin ketika kulit kita terkena sinar ultraviolet - dan menggunakannya untuk membantu penyerapan kalsium, sel dan pertumbuhan tulang, dan fungsi kekebalan tubuh. 

Selain itu, zat yang kerap disebut vitamin matahari itu memainkan peran penting mengenyahkan berbagai penyakit misalnya diabetes, penyakit jantung atau bahkan kanker. 

Penelitian juga menunjukkan vitamin D mampu mengurangi gejala masalah kesehatan mental yakni depresi, kecemasan dan demensia. 

Seiring bertambahnya usia, protein dalam tubuh tidak mampu mempertahankan bentuk dan fungsi mereka, sehingga terkadang menyebabkan munculnya penyakit yang berkaitan dengan usia seperti Alzheimer, Parkinson, diabetes, dan penyakit jantung. Hal ini karena protein beracun terakumulasi dalam tubuh. Vitamin D bisa mencegah hal buruk itu terjadi. 

"Mengingat adanya kesamaan penuaan pada mamalia termasuk manusia, maka masuk akal kalau vitamin D bermanfaat untuk seluruh spesies, " ujar penulis senior Gordon Lithgow dalam sebuah pernyataan tertulisnya. 

Ironisnya, vitamin ini sulit menyerap pada tubuh seiring bertambahnya usia. Peneliti dari The Buck Institute mencatat bahwa dari waktu ke waktu, kemampuan kulit memproduksi vitamin D berkurang. Hal inilah yang turut berperan menyebabkan orang berusia lanjut lebih rentan terserang penyakit.

"Temuan kami memperlihatkan hubungan nyata antara penuaan dan penyakit serta memberikan dokter dan peneliti lainnya kesempatan untuk meneliti vitamin D dalam konteks yang jauh lebih besar," kata Lithgow seperti dilansir Medical Daily. 

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa