Mantap! Pemkab Ini Bangun Pasar Bebas Banjir Senilai Rp6,3 Miliar

id Barito Utara, pemkab barito utara, Hajranor, pasar bebas banjir

Mantap! Pemkab Ini Bangun Pasar Bebas Banjir Senilai Rp6,3 Miliar

Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Kementerian Perdagangan RI Sihard Hadjopan Pohan yang didampingi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Barito Utara Hadranor melakukan cek pembangunan pasar rakyat bebas banjir (PBB) di

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah membangun pasar bebas banjir melalui dana Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara 2016 sebesar Rp6,3 miliar.

"Pembangunan pasar PBB menggantikan bangunan lama ini salah satu upaya Pemkab Barito Utara dalam meningkatkan sarana dan prasana pembangunan daerah yang saat ini sudah dilakukan pekerjaan konstruksi fisik pasar," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Barito Utara (Barut) Hajranor di Muara Teweh, Jumat.

Menurut Hajranor, pembangunan pasar PBB yang berada di kawasan terminal bis AKAP ini merupakan program pengembangan perdagangan dalam negeri yang dikerjakan PT Rama Berkah Mandiri Muara Teweh.

Dalam pembangunan pasar rakyat itu langsung disaksikan pejabat Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI Jakarta yakni Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Kementerian Perdagangan RI Sihard Hadjopan Pohan.

"Kita harapkan pembangunan pasar ini selesai sesuai rencana sehingga dapat kembali dipergunakan para pedagang," katanya.

Direktur Sarana Distribusi dan Logistik Kementerian Perdagangan RI Sihard Hadjopan Pohan meminta pekerjaan pekerjaan kontruksi fisik pasar rakyat bebas banjir harus diselesaikan dengan sesuai waktu yang telah ditetapkan yakni 90 hari kalender, jangan sampai lewat dari kontrak.

"Pekerjaan ini harus selesai dengan anggaran yang ada, apabila pembangunan ini tidak selesai dengan anggaran yang telah disampaikan maka pemerintah daerah bisa mengajukan profosal kembali pada tahun 2017," pintanya.

Terkait dengan peninjauan ke pasar lainnya, Sihard menjelaskan pihaknya hanya melihat perbandingan pasar-pasar yang ada di Kota Muara Teweh, siapa tahu ada perlu perkembangan atau pembaharuan. Tetapi tidak perlu menggunakan dana pusat tetapi bisa shering.

"Pada prinsipnya, kita bisa memberikan kenyamanan bagi pedagang untuk melakukan transaksi dan juga pasar ini bisa daya saing dalam perekonomian daerah," kata dia.