Seruyan Jajaki Kerja Sama Importir CPO China

id Seruyan, Seruyan Jajaki Kerja Sama Importir CPO China, Bupati Seruyan Sudarsono, Bupati Seruyan, Yulhaidir, CPO China

Seruyan Jajaki Kerja Sama Importir CPO China

Petani sawit lokal di Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah saat mendemonstrasikan proses panen kelapa sawit kepada importir crude palm oil (CPO) China

Kami berharap pembeli CPO asal China dapat menjalin kerjasama dengan petani sawit lokal di Seruyan,"
Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menjajaki kemungkinan kerja sama penjualan minyak kelapa sawit dari petani lokal dengan importir crude palm oil (CPO) asal China.

Keinginan untuk menjalin kerjasama dengan importir CPO China itu diungkapkan Bupati Seruyan Sudarsono saat menyambut kunjungan delegasi pembeli minyak sawit dari China ke Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, Kamis.

"Kami berharap pembeli CPO asal China dapat menjalin kerjasama dengan petani sawit lokal di Seruyan," kata Sudarsono.

Ia menjelaskan, pengelolaan perkebunan sawit yang dilakukan petani tradisional di Seruyan tidak jauh berbeda dengan yang dikelola perusahaan perkebunan sawit, dan petani lokal juga mampu memproduksi tandan buah segar (TBS) sawit dengan kwalitas sama seperti yang dihasilkan perusahaan.

Hal yang berbeda hanya dari sisi legalitasnya saja, katanya.

Menurutnya, yang perlu dilakukan tinggal mendorong agar petani mendapatkan sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sehingga mendapatkan pengakuan dari negara dan internasional.

Dengan mengantongi sertifikat ISPO dan RSPO maka petani sawit kami bisa disejajarkan dengan perusahaan perkebunan sawit, katanya.

Ia menambahkan, saat ini untuk tahap awal, Pemkab Seruyan sudah mulai melakukan pendataan kebun-kebun petani sebagai bagian dari proses untuk mendapatkan sertifikat ISPO dan RSPO.

Hingga awal November 2016, sudah lebih dari 2.569 petani yang berhasil didata dengan luas lahan mencapai 6.713 hektar.

"Kami yakin dan percaya dalam satu atau dua tahun ke depan sudah ada sebagian petani sawit lokal yang memiliki sertifikat ISPO maupun RSPO," katanya.

Sementara, delegasi importir CPO China yang bertandang ke Seruyan berasal dari China National Cereal, Oils, & Foodstuffs Holding Limited (Cofco), Tianjin Julong Group, Sinograin Oil Corporations, Yinzheng Fangshun Oils & Grains Industry Co ltd, Wilmar Kerry Investment.

Kelima perusahaan ini mengimpor dua juta ton CPO per tahun, dan 70-80 persen CPO yang dipasok berasal dari Indonesia. Salah satu perusahaan, Julong Group merupakan importir CPO terbesar di China yang juga sudah memiliki lahan sawit di Kalimantan Barat dan Sumatera.