Palangka Raya (Antara Kalteng) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah hingga kini terus gencar melakukan sosialisasi pemilihan umum kepala daerah kepada ratusan pemilih pemula khususnya pada siswa-siswi SMKN 2 Kumai yang ada di daerah itu.
"Kami melihat ratusan siswa-siswi SMKN 2 Kumai, Kecamatan Kumai nampak antusias dalam mengikuti simulasi 'nyoblos' atau pemungutan suara yang dilaksanakan KPU Kotawaringin Barat (Kobar)," kata Komisioner KPU Kobar Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat (SDM dan Parmas), Dorprawati Siburian melalui pernyataan tertulisnya, Kamis.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut dikemas dalam 3 segmen, yakni segmen presentasi, ice breaking pemilu, dan simulasi pemungutan suara.
Dorprawati Siburian menambahkan bahwa pihaknya tidak menduga kegiatan simulasi tersebut mendapat perhatian dari pihak sekolah dan para anak didik tampak begitu senang mengikuti kegiatan ini.
"Meski hanya simulasi, siswa-siswi yang masuk sebagai pemilih pemula sangat senang bahkan kebanyakan dari mereka mengakui begitu deg-degan karena pengalaman pertama dalam hal melakukan kegiatan tersebut," katanya
Pihaknya juga mengakui akan terus gencar melakukan sosilisasi tentang Pemilu kepada pemilih pemula dengan harapan agar pemilih pemula pro aktif hadir dalam pelaksanaan Pilbup Kobar pada hari Rabu 15 Februari 2017 mendatang.
Selain itu menurutnya, dalam kegiatan sosialisasi simulasi pemungutan dan penghitungan suara, juga diisi sosilisasi perekaman e-KTP , dimana kegiatan itu pun dihadiri para orangtua murid.
"Kami memang sengaja mengundang orangtua murid karena berperan aktif lebih maksimal untuk memberi suport kepada putra-putrinya untuk segera melakukan perekaman e-KTP," harap Dorprawati Siburian.
Dia menghimbau kepada pemilih pemula yang telah memiliki e-KTP agar tidak golput dan bagi siswa-siswi yang sudah genap berumur 17 tahun atau sudah lebih yang belum memiliki e-KTP agar segera melakukan perekaman.
"Kegiatan yang diadakan KPU Kabupaten Kotawaringin Barat ini menarik untuk diikuti karena kemasannya tidak membosankan, disamping memang kami butuh pengetahuan yang utuh tentang pemilu," kata Windi Anggraeini, salah satu peserta.
Dengan adanya simulasi ini para pemilih pemula itu dapat memahami mulai dari masuk ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga perhitungan suara. Selain itu para pemilih pemula dapat mengetahui aturan dari mencoblos surat suara yang sah dan juga menyadari bahwa seluruh warga Indonesia yang sudah mempunyai e-KTP maupun surat keterangan dari Disdukcapil, sudah bisa menggunakan hak pilihnya.
