Bupati Kotim Kembali Ingatkan ASN Agar Beli Beras Lokal

id Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H Supian Hadi, ASN Beli Beras Lokal, Beras Lokal, Beras Jelawat

Bupati Kotim Kembali Ingatkan ASN Agar Beli Beras Lokal

Ketua Pemuda Tani Kecamatan Teluk Sampit, Abdur Rasid bersama Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi mempromosikan beras siam epang Cap Jelawat produksi pertanian lokal. Beras kemasan ini terobosan baru untuk meningkatkan kesejahteraan petani. (Foto

Sampit (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H Supian Hadi kembali meminta aparatur sipil negara (ASN) membeli beras lokal untuk membantu meningkatkan kesejahteraan pertanian setempat.

"Kalau kita benar-benar peduli terhadap saudara kita para petani, pasti tidak keberatan membantu dengan membeli beras lokal hasil panen mereka. Apalagi kualitas berasnya memang bagus dan harganya terjangkau," kata Supian di Sampit, Minggu.

Pesan itu juga disampaikan Supian di hadapan sekitar 4.500 guru yang menghadiri Jambore Guru di Bumi Perkemahan Pantai Ujung Pandaran, Sabtu (26/11). Supian meminta aparatur sipil negara menjadi pelopor konsumen yang mengedepankan produk beras hasil pertanian lokal.

Petani di Kotawaringin Timur berupaya keras meningkatkan hasil pertanian. Petani di Kecamatan Teluk Sampit bahkan berinovasi dengan memasarkan beras jenis siam epang kemasan merek Jelawat. Upaya ini harus didukung masyarakat selaku konsumen yang diharapkan membeli beras lokal.

Selama ini petani kesulitan memasarkan hasil panen mereka sehingga dikuasai tengkulak. Kini petani merintis jalan dengan memasarkan beras cap Jelawat. Membeli beras lokal maka berarti telah membantu petani lokal.

"Saya berterima kasih kepada ASN yang sudah bersedia membantu membeli beras lokal. Kami juga meminta perusahaan besar swasta untuk membeli beras lokal supaya kita bisa sama-sama meningkatkan kesejahteraan petani daerah ini," kata Supian.

Camat Teluk Sampit, Samsurijal berterima kasih karena pemerintah kabupaten sudah banyak membantu petani di daerahnya. Pihaknya bersama petani akan terus mengembangkan pemasaran beras lokal.

"Kita sudah surplus sehingga bisa menjual beras. Kami berharap beras siam epang bisa segera dipatenkan. Kita selama ini kalah pemasaran makanya petani mulai mengembangkan beras kemasan," kata Samsurijal.

Muslih, salah satu tokoh muda yang membantu petani setempat mengatakan, pihaknya mulai memasarkan beras cap Jelawat ke luar daerah yakni Palangka Raya dan Banjarmasin. Terobosan ini diharapkan mampu mencegah petani Kotawaringin Timur menjual gabah ke pembeli dari daerah lain.

"Alhamdulillah kami sudah memasok puluhan ton beras Jelawat untuk ASN melalui Pemuda Tani. Kami juga bermitra dengan dua kelompok usaha bersama," kata Muslih.

Petani sudah terbantu dengan penyerapan beras dari ASN. Pemasaran beras kemasan terbukti membawa dampak positif. Dulunya harga gabah di bawah Rp4000, sekarang membaik menjadi Rp5.000 sampai Rp5.500 per kilogram. Bahkan Januari nanti, harga gabah diperkirakan naik menjadi Rp6000 hingga Rp6500/ kg.

Muslih berharap perkebunan besar swasta juga membantu membeli beras lokal. Jika seluruh perkebunan bersedia membeli beras lokal maka diyakini akan berdampak besar terhadap serapan beras lokal.