Cegah Kerugian, Wabup Seruyan Dorong Petani Ikut Asuransi

id Seruyan, Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah, Yulhaidir, PT Asuransi Jasa Indonesia, Petani Ikut Asuransi, gagal panen

Cegah Kerugian, Wabup Seruyan Dorong Petani Ikut Asuransi

Wakil Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah, Yulhaidir (FOTO ANTARA Kalteng/Rachmat Hidayat)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Wakil Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah, Yulhaidir, mendorong petani di kabupaten tersebut mengikuti program asuransi untuk mencegah terjadinya kerugian besar saat terjadinya bencana yang menyebabkan gagal panen.

"Saya minta petani untuk mengikuti program asuransi untuk mencegah kerugian lebih besar saat gagal panen," kata Yulhaidir di Kuala Pembuang, Senin.

Ia mengatakan paling tidak ada tiga bencana di Seruyan yang harus terus diwaspadai, khususnya oleh petani, karena bencana itu berkaitan langsung dengan kegiatan pertanian, yakni kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, serta banjir.

Berdasarkan pengalaman, petani di Seruyan sering mengalami gagal panen akibat banjir saat musim hujan atau kekeringan lahan saat musim kemarau.

Namun, karena tidak terbiasa dengan jasa asuransi, para petani harus menderita kerugian ketika mengalami gagal panen, dan akhirnya banyak petani yang kesulitan modal setelah gagal panen sehingga tidak bisa meneruskan usaha pertaniannya.

"Minimal dengan asuransi, modal atau biaya pengolahan lahan yang sudah dikeluarkan petani dapat kembali saat gagal panen, dan asuransi ini merupakan salah satu solusi untuk menjaga eksistensi usaha pertanian, terutama di daerah Seruyan yang gagal panennya cukup sering terjadi," katanya.

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Seruyan bekerja sama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia telah merencanakan program asuransi bagi seluruh petani di "Bumi Gawi Hatantiring" itu.

"Dengan mengikuti program asuransi diharapkan para petani dapat lebih tenang dan fokus pada usaha pertaniannya sehingga swasembada pangan dapat diwujudkan," kata Kepala Distanak Seruyan Sugian Noor.

Selain itu, Distanak juga sedang mempelajari kemungkinan program asuransi bagi para petani dapat dibantu dengan menggunakan anggaran dari pemerintah daerah.

"Masalah ini masih kita bicarakan, kalau memang bisa dibantu dengan dana daerah, kenapa tidak," katanya.