Tradisi Mandi Safar, Bupati Kotim Ikut Bercebur Ke Sungai

id Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H Supian Hadi, Tradisi Mandi Safar, Bupati Kotim Ikut Bercebur Ke Sungai

Tradisi Mandi Safar, Bupati Kotim Ikut Bercebur Ke Sungai

Kemeriahan Mandi Safar - Ribuan warga memeriahkan tradisi Mandi Safar di Sungai Mentaya Sampit, Rabu (30/11/2016). Bupati Kotim H Supian Hadi pun ikut mandi berbaur dengan masyarakat. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, H Supian Hadi bercebur ke Sungai Mentaya bersama ribuan warga Sampit yang mengikuti tradisi budaya mandi Safar.

"Ini tradisi budaya masyarakat kita yang sudah ada sejak puluhan tahun silam dan sejak 2003 lalu kita masukkan dalam agenda pariwisata daerah. Saya sangat senang karena tahun ini jauh lebih meriah," kata Supian di Sampit, Rabu.

Sejak siang hingga sore, ribuan warga, khususnya di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Seranau, bercebur ke sungai menjalani tradisi mandi Safar. Tradisi ini dilakukan setiap Rabu terakhir di bulan Safar.

Tradisi ini menggambarkan upaya masyarakat membersihkan diri dengan mandi bercebur ke sungai. Harapannya, warga akan terhindar dari segala hal negatif dan marabahaya.

Tradisi ini dipimpin seorang tokoh adat yang merajah daun sawang yang kemudian dibagikan kepada warga yang akan mandi ke sungai. Tokoh adat juga mencampur air yang diambil dari tujuh sungai di Kalimantan Tengah, kemudian digunakan untuk mencuci muka.

Pembukaan acara dilaksanakan di ikon kota Patung Jelawat, namun mandi Safar dipusatkan di Dermaga Habaring Hurung. Acara juga dimeriahkan bazar kue tradisional, peragaan busana dan berbagai lomba.

Mandi Safar kali ini jauh lebih meriah dibanding tahun lalu meski sempat diguyur gerimis. Selain warga yang mandi ke sungai, ribuan warga juga memadati Dermaga Habaring Hurung dan ikon Patung Jelawat untuk menyaksikan tradisi ini.

Banyak pula warga yang menyaksikan dengan menaiki kapal kelotok. Acara semakin meriah karena panitia menebar kupon undian ke sungai sehingga warga berebutan berenang mengambil kupon undian berhadiah peralatan rumah tangga.

Supian Hadi juga tampak menikmati kegiatan ini. Bupati termuda di Kalimantan Tengah itu berenang tanpa pelampung dan berbaur dengan warga.

Wakil Bupati HM Taufiq Mukri dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Fajrurrahman juga ikut mandi ke sungai. Kapolres AKBP Hendra Wirawan dan Dandim 1015 Sampit Letkol Inf I Gede Putra Yasa turut memantau acara ini melalui kapal patroli.

"Mandi Safar hari ini serta Simah Laut di Pantai Ujung Pandaran akhir pekan lalu merupakan tradisi budaya yang kita kembangkan untuk meningkatkan sektor pariwisata. Ini bagian upaya kita menjadikan daerah kita menjadi tujuan wisata," kata Supian.

Yanti, salah seorang warga mengaku tiap tahun mengikuti mandi Safar. Selain menjadi tradisi, dia senang menikmati suasana keramaian tiap dilaksanakan tradisi mandi Safar.

"Mandi Safar ini selalu ramai makanya saya senang ikut. Selama ini saya jarang mandi di sungai makanya asyik juga kalau sekali-sekali mandi di sungai," kata kata Yanti.

Pemerintah daerah makin serius mengembangkan sektor pariwisata. Sektor ini diyakini akan mampu menjadi sektor andalan baru yang berdampak besar bagi perekonomian masyarakat.