Sampit (Antara Kalteng) - Tekad Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengembangkan sektor pariwisata disambut baik, namun diharapkan tidak mengorbankan sektor lain yang dinilai saat ini jauh lebih penting.
"Banyak objek wisata di Kotawaringin Timur, tapi jangan diporsir habis untuk mengembangkan itu karena akan mengorbankan sektor lain. Anggaran kita terbatas," kata Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, Muhammad Shaleh di Sampit, Minggu.
Politikus Partai Amanat Nasional itu sependapat sektor pariwisata memiliki potensi besar dan harus dikembangkan. Namun menurutnya, saat ini banyak sektor lain yang justru lebih membutuhkan perhatian karena bersentuhan langsung dengan nasib masyarakat yakni infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.
Shaleh juga menilai saat ini Kotawaringin Timur belum siap dijadikan kota wisata karena infrastrukturnya belum siap. Dia menyarankan pemerintah tidak memaksakan diri karena semua itu bisa dilakukan bertahap.
"Saat ini ada ribuan karyawan perkebunan di-PHK (pemutusan hubungan kerja). Ini jauh lebih prioritas untuk kita pikirkan," kata Shaleh.
Menurutnya, perencanaan dan kajian kepariwisataan harus dilakukan secara matang karena anggaran daerah cukup terbatas. Dia menyoroti pembangunan ikon kota Patung Jelawat yang menurutnya hingga kini belum membawa dampak besar kepada masyarakat karena tidak dilandasi kajian matang.
Menanggapi itu, Bupati H Supian Hadi mengajak semua pihak berpikir jauh ke depan. Sektor pariwisata harus disiapkan sebagai sektor andalan baru yang bisa menopang perekonomian masyarakat Kotawaringin Timur di masa akan datang.
"Wacana pemekaran wilayah di kawasan Utara harus kita antisipasi. Kita semua tahu, sumber daya alam seperti pertambangan dan perkebunan banyak berada di kawasan Utara. Makanya kita harus mempunyai sektor andalan sehingga ketika Kabupaten Kotawaringin Utara berdiri, kita di Kotawaringin Timur tetap maju," kata Supian.
Bupati termuda di Kalimantan Tengah itu menilai, Kotawaringin Timur di masa akan datang bisa menjadi kota wisata, jasa, industri dan pendidikan. Semua itu harus disiapkan sejak sekarang agar nantinya sudah siap diandalkan menjadi penopang ekonomi masyarakat dan daerah.
Supian yakin, perencanaan pengembangan pariwisata sudah mempertimbangkan semua hal agar tidak mengorbankan sektor lain. Dia juga mengklaim saat ini pengembangan objek wisata seperti ikon Patung Jelawat dan pantai Ujung Pandaran, sudah membawa dampak nyata bagi perekonomian masyarakat.
Berbagai jenis lapangan usaha bermunculan, seperti kuliner, jasa permainan, penginapan dan lainnya. Bahkan di pantai Ujung Pandaran kini banyak investor yang ramai-ramai membangun penginapan dan membuka wahana permainan karena melihat jumlah wisatawan yang terus meningkat.
Dia mengapresiasi kritik dan masukan dari legislator dan lainnya karena semua mempunyai tujuan yang sama yakni memajukan Kotawaringin Timur. Supian optimistis daerah yang dipimpinnya bisa menjadi daerah tujuan wisata.
Berita Terkait
DPRD Kotim minta pengawasan kepelabuhanan ditingkatkan untuk pacu pendapatan
Jumat, 29 Maret 2024 7:34 Wib
Lewati jalan rusak saat Safari Ramadhan di Baamang, Bupati Kotim perintahkan diperbaiki
Jumat, 29 Maret 2024 4:51 Wib
Pemkab Kotim kembali gelar pawai takbiran keliling
Kamis, 28 Maret 2024 22:10 Wib
Disdik Kotim siapkan Rp198 juta untuk renovasi SDN 2 Ramban
Kamis, 28 Maret 2024 22:00 Wib
Bupati Kotim ingatkan 838 PPPK baru tidak ajukan pindah tugas
Kamis, 28 Maret 2024 19:17 Wib
THR ASN dan tenaga kontrak Kotim dibayar 2 April
Kamis, 28 Maret 2024 18:51 Wib
BBPOM uji 40 sampel takjil di Sampit, berikut penjelasan hasilnya
Kamis, 28 Maret 2024 6:05 Wib
Kapolda Kalteng Safari Ramadhan perkuat toleransi umat beragama
Kamis, 28 Maret 2024 5:39 Wib