Distanak Seruyan Upayakan Alsintan Bagi Petani

id seruyan, alsintan seruyan, distanak seruyan

Distanak Seruyan Upayakan Alsintan Bagi Petani

Ilustrasi - Alat dan mesin pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian, khususnya sawah. (Istimewa/google.com)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah terus mengupayakan pemberian bantuan alat dan mesin pertanian kepada petani yang ada di kabupaten tersebut.

"Bantuan ini akan terus kita upayakan pada tahun-tahun mendatang, karena itu memang diperlukan untuk menunjang kegiatan pertanian," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Seruyan Sugian Noor di Kuala Pembuang, Selasa.

Mantan Asisten II Sekretariat Daerah Seruyan ini mengatakan, dalam berbagai kesempatan Distanak telah meminta kepada para petani untuk menginventarisir kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang aktivitas petani dan menyampaikannya kepada petugas Distanak.

"Kita akan upayakan membantu sesuai dengan kapasitas yang ada, dan kita akan mengupayakan pembelian alsintan, baik dari APBD maupun APBN," katanya.

Ia menambahkan, sepanjang tahun 2016, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan telah menyalurkan alsintan kepada kelompok tani yang tersebar di seluruh kecamatan di Seruyan, yang terdiri dari 90 unit hand traktor dan 55 unit pompa air.

"Bantuan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendukung Upaya Khusus menuju swasembada pangan, yang diharapkan dapat meningkatkan percepatan dan gerakan tanam," katanya.

Menurutnya, selain mesin pompa dan hand traktor, saat ini alsintan yang sangat diperlukan oleh para petani adalah alsintan untuk keperluan memanen padi, dan untuk pengadaan satu unit mesin pemanen padi diperlukan anggaran sekitar Rp500 juta.

"Anggaran yang diperlukan untuk pengadaan satu unit alat dan mesin pertanian yang besar itu sekitar Rp500 juta, sedangkan untuk alsintan yang kecil kita bisa mendapatkannya melalui pemerintah pusat," katanya.

Penggunaan alsintan dalam pertanian memiliki banyak keunggulan, dari sisi waktu dapat selesai lebih cepat dan segi pembiayaan lebih ringan dibanding menggunakan jasa buruh atau pekerja.

"Penggunaan alsintan juga dapat menjadi solusi bagi petani yang kesulitan mencari tenaga kerja untuk membantu mengelola," katanya.