Tahun 2016 Indonesia Tidak Lagi Impor Beras, Ini Kata Menteri Pertanian di Kapuas

id kapuas, menteri pertanian, amran sulaiman, gubernur kalteng, hamdani

Tahun 2016 Indonesia Tidak Lagi Impor Beras, Ini Kata Menteri Pertanian di Kapuas

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (baju putih) didampini Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat seusai kesempatan tanam padi bersama di Desa Terusan Raya, Kecamatan Batavia, Kabupaten Kapuas, Jumat (16/12). (Foto Hu

Kuala Kapuas (Antara Kalteng) - Indonesia pada tahun 2016 ini tidak lagi mengimpor beras setelah 33 tahun lamanya selalu merasa kekuarangan beras, kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman seusai kesempatan tanam padi bersama di Desa Terusan Raya, Kecamatan Batavia, Kabupaten Kapuas, Jumat (16/12).

"Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada para petani karena untuk tahun ini indonesia tidak lagi impor beras," kata Amran.

Ia mengatakan, pemerintah sangat perhatian dalam usaha swasembada beras ini, karena itu anggaran untuk pertanian pada tahun 2016 ini mengalami peningkatan signifikan.

Anggaran pertanian tahun lalu hanya sekitar Rp200 miliiar tapi sekarang di tahun 2016 ada sekitar Rp500 miliar.

Ia juga menerangkan bahwa ada anggaran itu ada bantuan yang diberikan untuk para petani, termasuk di Kalimantan, untuk dapat bergerak bersama-sama meningkatkan produksi beras dan dapat mengekpor hasil pertanian terutama ke negara-negara tetangga.

"Jika ketahanan pangan kuat maka negara kita akan kuat juga," ucap Menteri Pertanian di hadapan para petani yang memadati lokasi kegiatan tanam padi.

Ia menambahkan, untuk di Kabupaten Kapuas rencananya akan diadakan tiga ratus ribu hektar lahan pertanian.

Sebelumnya Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyampaikan mengenai luas wilayah Kalimantan Tengah yaitu terluas kedua setelah Papua.

"Keringat petani adalah keringat yang wangi, hal tersebut dikarenakan keringat petani penuh keikhlasan dan ketulusan," ungkap Sugianto Sabran.
 
Disampaikannya bahwa bantuan yang diberikan Menteri Pertanian akan sangat membantu dalam pertanian di Kalimantan Tengah.

Orang nomor satu di Kalimantan Tengah juga menyampaikan bahwa untuk tahun ini Kalteng mengalami sedikit penurunan untuk panen padi karena efek larangan membakar hutan tapi hal tersebut akan segara diselesaikan.

Sementata anggota Komisi IV DPR RI Hamdani merasa bahagia karena dapat hadir secara bersama-sama pada kesempatan itu. "Petani sebagai ujung tombak bangsa karena dengan petani kita bisa melepaskan diri dari impor," sebutnya.

Ia berharap bahwa kelompok tani yang mendapatkan bantuan alat tani dapat menggunakannya sebaik mungkin.

Saat itu dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis kepada Kelompok Tani yang diterimakan masing-masing ketua kelompok tani oleh Menteri Pertanian RI didampingi Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, Komsi IV DPR RI Hamdani serta Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat.