Jakarta (Antara Kalteng) - Menginterpretasikan kisah atau bahkan karakter
Star Wars nyatanya bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, salah satunya
dalam seni graffiti seperti yang dilakukan graffiti artist, Kims.
Terinspirasi
dari kisah Jyn Erso dan rekan-rekannya sesama pemberontak (rebel) rezim
kekaisaran pimpinan Darth Vader dalam kisah "Rouge One: A Star Wars
Story", Kims merancang stormtrooper helmet yang mendeskripsikan usaha
Jyn.
Sekalipun hanya seorang "warga biasa", Jyn dan sekumpulan
pemberontak dipersatukan keadaan dan menemukan diri mereka melawan
segala rintangan yang nampak mustahil dilewati. Film karya sutradara
Gareth Edwards itu mengangkat soal harapan dan tekad sebagai nilai moral
yang penting untuk melakukan sesuatu yang luar biasa.
"Proses
pembuatannya (helmet) seru. Kalau dapat idenya itu kalau dikaitkan sama
cerita Rouge One sendiri, kan rebellions yang memang mereka berusaha
menjalankan sebuah misi yang mereka sebenarnya enggak dipandanglah.
Mereka hanya manusia, bukan dari Jedi atau semacamnya," jelas Kims
kepada ANTARA News di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (20/12).
Desain helmet karya Kims, mulai dari pemilihan stiker dan warna
marker yang menempel di sana ingin menunjukkan bentuk perlawanan
terhadap sistem dan secara garis besar adalah inspirasi upayanya
mengubah sesuatu hal yang dianggap negatif menjadi positif.
"Pembuatannya
sekitar tiga hari. Sebelumnya sempat riset dulu mengenai Rogue One.
Termasuk dalam pemilihan stiker. Graffiti itu seperti loe meng-campaign-kan diri loe sendiri. Tempel nama-nama loe (di media graffiti). Itu yang menurut gue yang bisa di applied sama si helmet. Misal juga, 'join the rebellions' dan lainnya," kata Kims.
"Desain
helmet antara depan dan belakang, sama saja sebenarnya. Komposisi
hampir sama, hanya pemilihan warna di bagian belakang helmet lebih
semangat saja. Stiker-stikernya semata ingin menyemangati orang untuk
semangat. Mau nunjukin orang, kalau loe bisa," sambung pengagum karakter
Chirrut Imwe dalam Rogue One itu.
Tak hanya itu, kisah para
rebel juga memiliki arti khusus bagi Kims. Dia mengatakan kisah itu
berhubungan dengan masa awal dirinya terjun ke dunia graffiti.
"Sebenarnya berhubungan juga dengan cerita awal saya ke graffiti. Saya yang awalnya enggak dipandang, maksudnya lebih ke 'ngapain sih beli (cat) pilok, gambar-gambar, malam-malam ke luar', sampai akhirnya berangkat deh tuh ke Paris. Di situ ada proses dan perjuangan. Walau caranya seperti itu, bisa," kata Kims.
Menurut dia, tak hanya helmet, interior, pesawat dan bahkan karakter Star Wars bisa tereksplorasi lebih jauh melaui graffiti.
"Kreatifnya
George Lucas itu ada di depan. Dari tahun 1970 kita tonton sampai
sekarang masih keren. Menurut saya, dari interior, pesawatnya, segala
macam, karakternya bisa banget dikolaborasi sama graffiti," ucap Kims.
Kedepannya,
pria yang pernah diundang mewakili Indonesia dalam acara Mural for
Japan Tsunami commision wall di Paris, 2011 silam itu berkeinginan
menggabungkan karakter Star Wars dalam kehidupan kaum urban.
"Ingin berkolaborasi lagi. Karena ini sebatas helmet. Inginnya digabungkan sama urban life, mungkin banget. Misalnya untuk tiap-tiap karakternya," pungkas Kims.
Berita Terkait
POCO Star pertahankan posisi puncak klasemen FFML Season 8
Senin, 18 September 2023 17:20 Wib
Film konser Taylor Swift kalahkan penjualan Marvel, DC, dan Star Wars
Minggu, 3 September 2023 17:40 Wib
Mercedes-Benz hadirkan layanan purnajual Star Luxury Experience
Jumat, 28 Juli 2023 11:08 Wib
Converse luncurkan Chuck Taylor All Star Cruise bertema klasik santai
Minggu, 16 Juli 2023 14:23 Wib
Intip model entry-level full electric baru Mercedes Benz The new EQA
Kamis, 15 Juni 2023 18:14 Wib
Ubisoft luncurkan gim 'Star Wars: Outlaw' pada 2024
Selasa, 13 Juni 2023 8:33 Wib
Disney resmi menutup hotel Star Wars demi efisiensi
Jumat, 19 Mei 2023 11:45 Wib
Mijoo Lovelyz akan debut solo dengan album 'Movie Star'
Rabu, 3 Mei 2023 10:45 Wib