Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mengembangkan kawasan ekonomi terpadu di sekitar Pelabuhan Samudera Teluk Segintung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Seruyan, Akhmad Hidayat di Kuala Pembuang, Jumat mengatakan pengembangan kawasan ekonomi terpadu Teluk Segintung difungsikan sebagai pelabuhan pengumpul, terminal barang dan penumpang antar moda, baik laut, darat maupun kereta api.
Selain itu, kawasan ekonomi terpadu Teluk Segintung difungsikan sebagai kawasan industri, perdagangan dan jasa regional serta kawasan pemukiman dan kawasan penunjang lainnya, ujarnya.
Dijelaskan, pengembangan kawasan ekonomi terpadu Teluk Segintung merupakan satu dari lima kawasan strategis dari sektor ekonomi yang dikembangkan di Seruyan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Seruyan tahun 2017-2037.
"Jadi ada lima kawasan strategis yang dikembangkan, yakni kawasan perkotaan Kuala Pembuang, kawasan Hanau, kawasan Teluk Segintung dan kawasan segitiga Kudaman (Tumbang Kubang, Tumbang Darap dan Tumbang Manjul) serta kawasan Sembuluh," katanya.
Ia menambahkan, untuk mengembangkan kawasan ekonomi Teluk Segintung Pemkab Seruyan menyiapkan lahan seluas 2.500 hektar di kawasan Pelabuhan Samudera Teluk Segintung.
Sebagian kawasan untuk pengembangan ekonomi Teluk Segintung berada pada kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT). Kawasan tersebut dapat dimanfaatkan dalam mekanisme pinjam pakai kawasan hutan yang masuk dalam aturan holding zone.
Pemukiman, pertanian dan perkebunan atau kegiatan lainnya yang berada pada kawasan hutan dalam pola ruang Kabupaten Seruyan disebut sebagai kawasan holding zone yang nanti diusulkan untuk perubahan fungsi kawasan, katanya.
Pelabuhan Segintung yang terletak di Kecamatan Seruyan Hilir sebelumnya telah dicanangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk dikembangkan menjadi kawasan industri dan kawasan strategis lainnya di Kalteng.
Selain jadi kawasan industri, Pelabuhan Segintung yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Kuala Pembuang juga akan dijadikan pelabuhan penampung crude palm oil (CPO) dari perusahaan sawit maupun komoditas lain di wilayah Kalteng yang meliputi Kabupaten Gunung Mas, Katingan, Kotawaringin Timur dan Seruyan.
Berita Terkait
Puncak arus balik di Pelabuhan Sampit, penumpang turun capai 1.557 orang
Sabtu, 20 April 2024 19:10 Wib
Kemenhub pantau standar pelayanan keselamatan dan kenyamanan penumpang di Pelabuhan Sampit
Selasa, 16 April 2024 22:08 Wib
Arus mudik masih tinggi,1.136 penumpang bertolak dari Pelabuhan Sampit
Senin, 15 April 2024 19:45 Wib
Kapal perdana arus balik turunkan 261 penumpang di Pelabuhan Sampit
Minggu, 14 April 2024 19:35 Wib
Puncak arus balik diprediksi terjadi 13-14 April
Sabtu, 13 April 2024 14:14 Wib
Pelindo jelaskan tantangan pengembangan terminal penumpang Pelabuhan Sampit
Jumat, 12 April 2024 6:18 Wib
KSOP Sampit catat 9.900 pemudik berangkat dari Pelabuhan Sampit
Selasa, 9 April 2024 18:59 Wib
Pelindo jadwalkan perbaikan terminal penumpang Pelabuhan Sampit setelah Lebaran
Selasa, 9 April 2024 10:53 Wib