APBD 2017 Kotawaringin Timur Diketuk Naik 1,78 Persen, Ini Penjelasan Supian Hadi

id Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, APBD 2017, Kalteng, Supian Hadi

APBD 2017 Kotawaringin Timur Diketuk Naik 1,78 Persen, Ini Penjelasan Supian Hadi

Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi. (FOTO ANTARA Kalteng/Rendhik Andika)

Sampit (Antara Kalteng) - Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah 2017 meningkat sebesar 1,78 persen dibanding tahun sebelumnya.

Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi di Sampit, Minggu mengatakan APBD pada 2016 sebesar Rp1,631 triliun, sedang pada 2017 mencapai Rp1,660 triliun.

"Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik untuk daerah, dan peningkatan APBD diharapkan bisa memberikan manfaat besar bagi kemajuan dan pembangunan daerah," tambahnya.

Supian Hadi mengungkapkan pembangunan butuh biaya besar, untuk itu perlu adanya dukungan anggaran dari APBD kabupaten, Provinsi Kalteng dan APBN.

Dengan adanya dukungan anggaran dari APBD kabupaten, Provinsi Kalteng serta APBN, diharapkan pembangunan bisa lebih merata dan tepat sasaran.

Supian Hadi mengatakan pembangunan Kotawaringin Timur pada 2017 nanti akan terfokus pada sembilan program prioritas yakni, infrastruktur, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tata kelola pemerintahan yang bersih, ketahanan pangan.

Kemudian penguatan pemerintahan desa pemberdayaan ekonomi, pelestarian lingkungan hidup, penanggulangan bencana, dan pariwisata serta pelestarian budaya.

"Program prioritas yang telah tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) akan bersinergi dengan program prioritas provinsi dan nasional," katanya.

Sinerginya RPJMD Kotawaringin Timur dengan program prioritas Provinsi Kalteng dan nasional diharapkan memberikan manfaat besar dalam pembangunan daerah, sehingga daerah bisa lebih cepat maju.

"Harapan kita ke depannya ada pemerataan pembangunan terutama dalam membuka daerah terisolasi. Sampai saat ini sedikitnya masih ada 15 desa dari 168 desa di Kotawaringin Timur yang tidak dapat dijangkau melalui jalur darat," terangnya.

Supian Hadi juga mengatakan, selain masih adanya desa yang terisolasi di Kotawaringin Timur juga masih ada sedikitnya 25 desa yang belum terhubung jaringan telepon seluler.

"Desa-desa yang terisolasi dan belum terhubung dengan jaringan telepon itu nantinya akan menjadi perhatian kami pada program pembangunan 2017," demikian Supian Hadi.