Djarot Ingin Ciptakan Jakarta Bebas Korupsi

id Djarot Ingin Ciptakan Jakarta Bebas Korupsi, Djarot Saiful Hidayat

Djarot Ingin Ciptakan Jakarta Bebas Korupsi

Djarot Saiful Hidajat (ANTARA)

Jakarta (Antara Kalteng) - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ingin menciptakan Jakarta yang bebas korusi.

"Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia harus jadi contoh, jadi kota bebas korupsi," kata Djarot di sela-sela kunjungannya ke warga di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat.

Djarot menuturkan koruptor tidak boleh dibiarkan menggerogoti Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) DKI.

"Uang rakyat kembali ke rakyat, tidak boleh digerogoti," ujarnya.

Dia menuturkan semua elemen masyarakat dan aparat pemerintahan harus mengedepankan tindakan bebas korupsi.

"Kita pasti sama-sama ingin punya pemerintahan dan pemimpin yang bersih, ingin punya pemerintahan dan pemimpin yang jujur. Tetapi warga juga harus bersih dan jujur," tuturnya.

Dia meminta masyarakat untuk jujur dalam menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah seperti jika tergolong masyarakat mampu maka jangan meminta Kartu Jakarta Pintar (KJP). 

Kartu Jakarta Pintar diperuntukkan bagi mereka yang kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan tanpa terhambat biaya.

Sebelumnya, pada 1 Desember 2012 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan Kartu Jakarta Pintar yang merupakan program pembiayaan personal bagi siswa-siswi yang kurang mampu di Jakarta. 

Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencatat jumlah siswa penerima KJP pada 2014 mulai dari tingkat SD hingga SMA mencapai 573.089 siswa, yakni 422.548 atau 73,7 persen siswa sekolah negeri, dan 150.541 atau 26,3 persen siswa sekolah swasta.

Selanjutnya, jumlah penerima KJP pada 2015 mengalami penurunan menjadi 561.408 siswa yang terdiri dari 328.183 atau 58,3 persen siswa sekolah negeri, dan 233.225 atau 41,7 persen siswa sekolah swasta.

Kemudian, jumlah penerima KJP tahap pertama tahun 2016 mencapai 531.007 siswa, dengan rincian sebanyak 310.118 atau 58,3 persen siswa sekolah negeri serta 220.889 atau 41,7 persen siswa sekolah swasta.