Anggota DPRD Ini Minta Pemkot Kendalikan Harga Cabai Yang Terus Meningkat

id DPRD Palangka Raya, Palangka Raya, Kendalikan Harga Cabai, Sugianor, Anggota DPRD Ini Minta Pemkot Kendalikan Harga Cabai Yang Terus Meningkat

Anggota DPRD Ini Minta Pemkot Kendalikan Harga Cabai Yang Terus Meningkat

Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sugianor (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Jangan sampai kenaikan tarif pengurusan kendaraan bermotor, pemotongan subsidi listrik 900 VA dan kenaikan BBM diberatkan lagi dengan tingginya harga cabai di pasaran,"
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Sugianor meminta pemerintah daerah itu untuk turut mengendalikan harga cabai yang pada beberapa hari terakhir terus meningkat.

"Jangan sampai kenaikan tarif pengurusan kendaraan bermotor, pemotongan subsidi listrik 900 VA dan kenaikan BBM diberatkan lagi dengan tingginya harga cabai di pasaran," katanya di Palangka Raya, Selasa.

Untuk itu, politisi PKB ini meminta pemerintah segera melakukan intervensi sehingga harga cabai yang sempat menyentuh Rp150 ribu per kilogram dapat kembali normal atau minimal harga dapat diturunkan.

Pria yang juga sebagai Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini juga memastikan tidak ada monopoli harga cabai di pasaran yang dilakukan oknum spekulan untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Pria yang juga sebagai Ketua KTNA Kalteng ini berharap pemerintah daerah juga dapat menggelar pasar murah di beberapa wilayah untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok terutama cabai di pasaran.

"Jika kenaikan harga tidak dikendalikan maka kebutuhan pokok akan terus mengalami kenaikan. Hal itu tentunya akan sangat merugikan masyarakat," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Palangka Raya, Aratuni D Djaban menyebut melonjaknya harga cabai di kota ini karena persediaan cabai menipis akibat tersedatnya alur distribusi.

Selain itu, hasil produksi para petani lokal pun tidak mampu memenuhi permintaan pasar.

"Saat ini kondisi cuaca sedang tidak menentu sehingga alur distribusi juga terganggu. Apalagi saat ini permasalahan harga cabai juga telah menjadi isu perdagangan di beberapa daerah di Indonesia," katanya.