Sampit (Antara Kalteng) - Gangguan distribusi air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menyebabkan sebagian warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terpaksa membeli air bersih dari pedagang keliling.
"Pasokan air PDAM di tempat kami sempat mati dua hari, jadi terpaksa membeli dari penjual air. Baru tadi malam air PDAM mulai normal," kata Sugeng, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit, Selasa.
Beberapa hari lalu, pipa PDAM di Jalan Christopel Mihing retak sehingga distribusi air dihentikan satu hari selama perbaikan. Akibat kejadian itu, ribuan pelanggan PDAM di Kecamatan Baamang dan sebagian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang mengeluh karena aliran air PDAM mati total sehingga aktivitas menjadi terganggu.
Setelah kerusakan di Baamang berhasil diperbaiki, akhir pekan lalu giliran jaringan pipa di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang terganggu. Warga mengeluh karena kesulitan memenuhi air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci dan konsumsi.
Tidak sedikit warga yang menumpang mandi di tempat kerabat mereka yang masih memiliki cadangan air bersih. Adapula warga yang memilih mandi ke Sungai Mentaya.
"Satu profil air bersih Rp80.000. Saya sempat membeli satu profil karena kemarin stok air benar-benar habis," kata Sugeng.
Direktur PDAM Dharma Tirta Sampit, Firdaus Herman Ranggan, meminta maaf atas gangguan distribusi air belakangan ini. Pihaknya berusaha semaksimal mungkin menjaga distribusi agar tetap lancar.
Dijelaskannya, pipa air yang ada saat ini rata-rata berusia 35 tahun dan kondisinya rapuh sehingga rawan bocor. Peremajaan pipa dilakukan bertahap karena keterbatasan anggaran yang dimiliki PDAM.
"Seperti jaringan pipa PDAM di wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sekarang sudah mulai kita ganti dari yang semula menggunakan pipa 10 inci, diganti dengan menggunakan pipa yang berdiameter 24 inchi," katanya.
Begitu juga dengan kapasitas produksi air bersih, dari 80 liter perdetik ditingkatkan menjadi 380 liter perdetik atau setara 80 pelanggan perdetik.
Saat ini pelanggan PDAM di Kota Sampit sebanyak 25.000 pelanggan. Kondisi pipa menjadi pertimbangan PDAM belum berani menambah pelanggan sehingga daftar tunggu calon pelanggan cukup banyak. Namun PDAM berkomitmen terus meningkatkan kualitas layanan sesuai harapan masyarakat.
Berita Terkait
Wabup Kotim: Status tanggap darurat untuk optimalkan penanganan banjir
Jumat, 3 Mei 2024 17:58 Wib
Bupati Kotim temukan drainase yang ditutup warga
Jumat, 3 Mei 2024 16:53 Wib
TP PKK Sawahan dirikan dapur umum bantu korban banjir
Jumat, 3 Mei 2024 12:59 Wib
KPU plenokan perolehan kursi dan calon terpilih DPRD Bartim Pemilu 2024
Jumat, 3 Mei 2024 12:54 Wib
Terdata 140 akun aktif pelamar PPS di KPU Bartim
Jumat, 3 Mei 2024 6:07 Wib
DLH Kotim siapkan dua tempat pengolahan sampah mandiri
Jumat, 3 Mei 2024 5:44 Wib
Distan Bartim optimalkan lahan rawa dukung pencapaian ketahanan pangan
Jumat, 3 Mei 2024 5:33 Wib
KPU Kotim tetapkan 40 caleg terpilih hasil Pemilu 2024
Jumat, 3 Mei 2024 5:19 Wib