Tekan Tingginya Harga Cabai, Pemkot Diminta Gelar OP Cabai

id Palangka Raya, Tekan Tingginya Harga Cabai, Pemkot Diminta Gelar OP Cabai, harga cabai, cabai

Tekan Tingginya Harga Cabai, Pemkot Diminta Gelar OP Cabai

Operasi Pasar murah yang digelar Bulog Subdivre Sampit, diserbu pembeli, Jumat (13/1/17). Harga cabai dan kebutuhan lainnya dijual lebih murah dibanding di pasaran. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - warga kota Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah meminta pemerintah daerah menggelar operasi pasar (OP) cabai untuk menekan tingginya harga yang hingga kini masih terjadi.

"Dengan adanya operasi pasar murah seperti di daerah lain, diharapkan mampu membantu ibu-ibu rumah tangga dalam membeli cabai untuk keperluan rumah tangga," kata warga Jalan Diponegoro, Kecamatan Pahandut, Wilna di Palangka Raya, Sabtu.

Ia mengatakan, harga cabai di Palangka Raya kini terus melonjak dari Rp60.000u hingga mencapai Rp150.000 per kilogram.

Oleh sebab itu pihaknya berharap, pemerintah kota bisa segera mengelar operasi pasar murah cabai yang ada di daerah itu.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya, Arathuni D Djaban sebelumnya mengatakan dalam beberapa hari terakhir harga cabai terus naik. Khususnya untuk cabai rawit, pada hari ini Rp150.000 per kilogram padahal normalnya hanya antara Rp60.000 hingga Rp80.000 per kilogram,

Selain itu, lanjut dia, untuk harga cabai merah dari harga berkisar Rp40.000-50.000 saat ini juga telah menembus harga Rp60.000 per kilogram.

Sementara untuk harga cabai keriting dari harga normal antara Rp60.000-70.000 per kilogram, menjadi Rp80.000 per kilogram.

Menurut dia, terus melonjaknya harga ini karena persediaan cabai menipis akibat alur distribusi tersendat, dan produksi para petani lokal tidak mampu memenuhi permintaan pasar.

"Saat ini kondisi cuaca sedang tidak menentu sehingga alur distribusi juga terganggu. Apalagi saat ini permasalahan harga cabai juga telah menjadi isu perdagangan di beberapa daerah di Indonesia," katanya.

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Sugianor pernah meminta pemerintah daerah itu untuk turut mengendalikan harga cabai yang pada beberapa hari terakhir terus meningkat.

"Jangan sampai kenaikan tarif pengurusan kendaraan bermotor, pemotongan subsidi listrik 900 VA dan kenaikan BBM diberatkan lagi dengan tingginya harga cabai di pasaran," katanya di Palangka Raya, Selasa.

Untuk itu, politisi PKB ini meminta pemerintah segera melakukan intervensi sehingga harga cabai yang sempat menyentuh Rp150.000 per kilogram dapat kembali normal atau minimal harga dapat diturunkan.

Pria yang juga sebagai Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini juga memastikan tidak ada monopoli harga cabai di pasaran yang dilakukan oknum spekulan untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalimantan Tengah Susana Ria Aden menyebut harga berbagai komoditas yang sebelumnya mengalami kenaikan mulai turun bahkan cenderung normal.

Dia mengungkapkan, di sejumlah pasar di Palangka Raya, harga cabai per kilogram yang sebelumnya Rp120.000 sekarang di kisaran Rp80.000 hingga Rp90.0000/kg.

Daging ayam ras yang sebelumnya Rp45.000 per kg menjadi Rp42.000 sampai Rp40.000, bawang Rp34.000 per Kg.

"Harga komoditas itu hasil pantauan kita hari ini. Jadi, sudah mulai turun," ujarnya.