Harga Sembako Di Tamiang Layang Masih Tinggi, Kok bisa?

id DPRD Barito Timur, DPRD Bartim, Barito Timur, Ariantho Muller, Harga Sembako Di Tamiang Layang Masih Tinggi

Harga Sembako Di Tamiang Layang Masih Tinggi, Kok bisa?

Suasana PSM Temenggung Djaya Karti Tamiang Layang, Bartim, Kalimantan Tengah, khususnya pasar hari Sabtu (14/1/17) masih terlihat lesu. Nampak dagangan Ayam masih menumpuk karena minimnya pembeli (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Tamiang Layang (Antara Kalteng) - Harga sembilan bahan pokok (Sembako) di Pasar Semi Modern (PSM) Temenggung Djaya Karti Tamiang Layang Kabupaten Bartim, Kalimantan Tengah masih tinggi.

Warga Tamiang Layang ditemui di PSM Temenggung Djaya Karti, Weney mengatakan, kenaikan harga terjadi sejak Desember 2016 lalu. Pedagang beralasan karena ada kegiatan perayaan Natal dan peringatan Maulid Nabi serta tahun baru.

"Biasanya harga kebutuhan pokok kembali normal di bulan Januari tapi sampai saat ini masih tinggi. Kami bingung kenapa harga masih tinggi ?" ungkapnya saat berbelanja, Sabtu.

Harga yang mengalami kenaikan dan bertahan hingga saat ini yakni pada telor ayam ras yang biasa di jual Rp1.300.- per butir untuk ukuran kecil menjadi Rp1.500,- per butir. Sedangkan untuk ukuran sedang yang dijual Rp.1.700,- per butir menjadi Rp2.000,- per butir. Beras Siam Unus yang semula Rp60.000,- per gantang (5 liter) bertahan diharga Rp67.000,-. Daging sapi yang sempat melambung tinggi Rp220.000,- per kg turun harga Rp180.000,-.

Demikian pula ayam ras kecil yang biasa dibandrol Rp22.500,- per ekor menjadi Rp30.000,- per ekor. Sedangkan ayam ras ukuran agak besar di bandrol harga pas Rp40.000,- per kg dari harga Rp30.000,-.

Pedagang ayam potong, Idah mengatakan, harga beli ayam hidup di distrubutor mengalami kenaikan hingga saat ini dan tidak mengalami penurunan. 

"Kami juga tidak tahu penyebabnya," kata pedagang asal Kalsel itu. 

Wakil Ketua DPRD Bartim, Ariantho Muller mengatakan, pohaknya berharap melalui Dinas terkait dalam hal ini Dinas Perdagangan bisa melakukan pantauan mengenai harga - hatga kebutuhan pokok yang lebih tinggi dan dapat memberikan pandangan ke para pedagang agar tidak membuat harga dg semaunya tanpa melihat maksimal standar harga yg seharusnya.

"Kita berharap jangan ada penentuan harga secara sepihak antar pedagang sehingga harga bahan pokok bisa berbeda dan bisa lebih tinggi dari daerah lain," katanya.

Tambahnya lagi, disinilah peranan dinas teknis untuk bisa memantau agar harga - harga bahan pokok di pasaran bisa terpantau dan terkendali. Sebab, daerah tentunya juga ikut berperan dalam mengendalikan inflasi di daerah.