285 Pedagang Mendadak Datangi DPRD Bartim, Ada Apa?

id dprd bartim, barito timur, pasar senin, pedagang pasar senin tumenggung djaja karti,

285 Pedagang Mendadak Datangi DPRD Bartim, Ada Apa?

Ketua RT 10 Kelurahan Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Aran menyampaikan aspirasi ke DPRD Bartim dan diterima Ketua Komisi II Mardianto dari Fraksi PDI Perjuangan, Senin (16/1). (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Tamiang Layang (Antara Kalteng) - Sekitar 285 orang pedagang pasar tradisional Senin pada Pasar Semi Modern Temenhgung Djaya Karti, mendadak mendatangi ke DPRD Bartim, Kalimantan Tengah, Senin.

Kedatangan pedagang ini untuk menyampaikan aspirasi terkait kebijakan Pemerintah setempat yang mengubah hari pasar yang biasa Senin ke hari Sabtu. Para perwakilan pedagang akhirnya diterima Ketua Komisi II, Mardianto dari Fraksi PDI Perjuangan.

"Kami ingin berjualan. Sejak pukul 02.00 WIB dini hari kami tidak diperbolehkan anggota Satpol PP untuk berjualan," ungkap M. Ismail (38), pedagang kain asal Kelua, Tabalong, Kalsel di ruang dewan.

Ia menjelaskan, kalau pasar diubah ke hari Sabtu, maka akan bertabrakan demgan hari pasar terutama di Pasar Panas, Pasar Patas, Pasar Halong. Jika tetap diubah ke hari Sabtu, maka pedagang terpaksa tidak akan berjualan di pasar.

"Kami akan merugi. Kalau hari Sabtu, kami lebih memilih di pasar Mabu'un Tanjung," katanya lagi.

Warga Tamiang Layang RT 10, Rediono alias Rentet (52), meminta penjelasan terkait pergantian pasar ke hari Sabtu. Sudah tradisi dan budaya masyarakat berbelanja pada hari Senin.

"Kalau Sabtu dan Minggu masyarakat menjual getah karet dan Senin membeli kebutuhan pokok. Apa untung dan rugi bagi Pemerintah Daerah? Rugi dari sisi apa dan untungnya harus dilihat. Pasar salah satu penggali PAD," terangnya.

Ketua RT 10, Aran mengatakan, sejarah pasar tradisional pada hari Senin memiliki sejarah yang cukup panjang dan sudah menjadi budaya dan Tamiang Layang dikenali karena hari pasarnya.

"Pasar hari Senin jangan diubah. Kalau di rubah ke hari Sabtu akan merugikan masyarakat dan pedagang yang jualan tidak ada," katanya.