Waduh! 34 ASN di Kotawaringin Timur Tidak Jelas Nasibnya

id kotawaringin timur, pemkab kotim, wabup kotim, taufiq mukri, asn kotim

Waduh! 34 ASN di Kotawaringin Timur Tidak Jelas Nasibnya

Wakil Bupati HM Taufiq Mukri (Foto Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Nasib 34 aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tidak jelas pasca pengalihan status kepegawaian dari pegawai kabupaten menjadi pegawai pemerintah provinsi.

"Memang 34 orang pegawai belum bisa disambut baik di provinsi. Kami terus berkoordinasi agar masalah ini segera diselesaikan," kata Wakil Bupati HM Taufiq Mukri di Sampit, Rabu.

Informasi dihimpun, 34 ASN tersebut sebelumnya merupakan pegawai Dinas Kehutanan Kabupaten Kotawaringin Timur. Setelah terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Kelengkapan Perangkat Daerah, status kepegawaian mereka berubah menjadi ASN provinsi.

Keputusan pemerintah pusat terkait perubahan status kepegawaian 34 ASN itu, sudah keluar. Namun, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, belum juga mengeluarkan keputusan terkait penugasan mereka.

Kondisi ini membuat Bagian Keuangan pemerintah provinsi belum punya dasar untuk mengeluarkan gaji untuk mereka. Untungnya, pemerintah kabupaten masih bermurah hati mengalokasikan anggaran untuk gaji mereka, namun hanya untuk dua bulan.

"Dananya sudah kami siapkan, sehingga mereka tidak perlu khawatir. Memang cuma untuk dua bulan. Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi supaya segera ada kejelasan. Untuk sementara, mereka di sini kita manfaatkan membantu di dinas baru," kata Taufiq.

Selain ASN Dinas Kehutanan, kewenangan pengelolaan pendidikan SMA sederajat juga beralih ke provinsi. Namun Taufiq menegaskan, untuk pengalihan status kepegawaian guru dan penggajiannya tidak ada kendala.

Taufiq membenarkan, ada sejumlah guru yang mengajukan permohonan pindah menjadi guru SMP dam SD, sehingga mereka bisa tetap menjadi ASN Kabupaten Kotawaringin Timur. Terkait permohonan itu, pemerintah kabupaten masih mengkajinya secara mendalam. Namun Taufiq mengakui Kotawaringin Timur memang masih membutuhkan guru SD dan SMP.