Nelayan Kotawaringin Timur Masih Banyak Yang Miskin?

id Kotawaringin Timur, Nelayan Kotim, Nelayan Kotawaringin Timur Masih Banyak Yang Miskin, ujung pandaran

Nelayan Kotawaringin Timur Masih Banyak Yang Miskin?

Ilustrasi - Sejumlah perahu nelayan (FOTO ANTARA/Musyawir)

Sampit (Antara Kalteng) - Kondisi ekonomi nelayan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, masih sulit sehingga sebagian besar mereka hidup di bawah garis kemiskinan.

"Di kecamatan kami, dari Desa Ujung Pandaran hingga Parebok, angka kemiskinan masih tinggi. Angka kemiskinan tertinggi di Ujung Pandaran," kata Camat Teluk Sampit, Samsurijal saat mendampingi warganya menerima bantuan program kemitraan dan bina lingkungan serta pelatihan kewirausahaan dan manajemen usaha bagi calon mitra binaan dari PT Pelindo III Cabang Sampit di Sampit, Rabu.

Nelayan di Kotawaringin Timur tersebar di empat kecamatan di kawasan Selatan, yakni Teluk Sampit, Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan dan Pulau Hanaut. Sebagian besar nelayan tinggal di Kecamatan Teluk Sampit, khususnya di Desa Ujung Pandaran.

Nelayan setempat didominasi nelayan tangkap yang bergantung dengan hasil tangkapan di laut. Aktivitas mereka sangat dipengaruhi kondisi cuaca di laut.

"Ada siklus musim paceklik yakni krisis ekonomi setiap gelombang besar lantaran nelayan kami tidak bisa melaut. Inilah yang menyebabkan angka kemiskinan tinggi," jelas Samsurijal.

Para nelayan sangat membutuhkan bantuan dan pendampingan agar bisa memiliki usaha sampingan. Ini bisa menjadi penopang penghasilan tambahan bagi nelayan, khususnya saat mereka tidak bisa melaut akibat gelombang tinggi.

Masyarakat menyambut baik bantuan pinjaman lunak dari PT Pelindo III Sampit. Dana itu dapat membantu warga membuka dan mengembangkan usaha.

Samsurijal juga sangat mendukung pengembangan objek wisata pantai Ujung Pandaran di Desa Ujung Pandaran. Dia yakin sektor pariwisata akan membawa dampak positif bagi masyarakat sehingga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar terbebas dari kemiskinan.