Tamiang Layang (Antara Kalteng) - Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) meminta Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah untuk tidak mengalihfungsikan lahan pertanian menjadi lahan pertambangan.
Ketua Tim Wantannas, Marsda TNI Khoirul Arifin mengatakan, tujuan kunjungan untuk mengkaji perkembangan pembangunan daerah, terutama di bidang lingkungan hidup, alih fungsi lahan pertambangan maupun perkebunan, hingga permasalahan rutin kebakaran lahan dan hutan di Kalteng.
"Wantanas ingin melihat langsung persoalan yang kerap menimpa masyarakat yanb menyangkut kesejahteraan dan pada akhirnya menjadi laporan langsung kepada Presiden RI," ungkap Khoirul Arifin didampingi Bupati Barito Timur, Ampera AY Mebas, Kamis.
Ia mengatakan, setelah mendengarkan pemaparan langsung Bupati Bartim Ampera AY Mebas terkait tingkat kemiskinan, persentase Kabupaten Barito Timur berada diangka 8,5 persen. Angka tersebut sudah sangat baik dibandingkan dengan skala nasional dengan persentase 10, 5 persen.
"Keberhasilan itu diharapkan mampu dipertahankan dengan upaya serius dari Pemerintah setempat," katanya.
Ajakan pemerintah setempat bisa dengan mengajak warga mempertahankan yang sudah ada dan mengesampingkan cara-cara instan memperoleh penghasilan dengan menjual lahan. Kebiasaan mendapatkan kekayaan dengan instan tersebut berdampak sangat besar di kemudian hari.
"Setelah menjual lahan, akhirnya tidak bisa mengembangkannya dan akan menciptakan pengangguran ke depannya," ungkapnya lagi.
Setelah melakukan tatap muka dan penjelasan langsung dengan sejumlah pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Bartim. Tim Wantanas juga melakukan kunjungan ke salah satu perusahaan emas hitam di wilayah Jaweten, Kecamatan Dusun Timur. Hal itu dalam rangka melihat langsung operasional perusahaan pertambangan pascatambang serta mekanisme aturan yang diterapkan.
Berita Terkait
Puluhan calon guru penggerak Kotim pamerkan panen hasil belajar
Minggu, 28 April 2024 16:50 Wib
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Kotim rekrut 51 panwaslu kecamatan
Sabtu, 27 April 2024 20:57 Wib
Pemkab Bartim siap koordinasikan hasil mediasi warga Desa Ketab dan PT MUTU ke Barsel
Sabtu, 27 April 2024 20:48 Wib
Bunda PAUD Kotim resmikan sekolah tiga bahasa di Sampit
Sabtu, 27 April 2024 17:57 Wib
Penuh perjuangan, 'Asan' si orang utan dievakuasi dari kawasan bandara di Sampit
Sabtu, 27 April 2024 5:09 Wib
SMPN 1 Sampit ajarkan siswa respons cepat dan efektif hadapi bencana
Sabtu, 27 April 2024 4:38 Wib
161 calon haji Kotim matangkan persiapan berangkat ke Tanah Suci
Jumat, 26 April 2024 17:27 Wib
Empat perwira di Polres Kotim dimutasi
Jumat, 26 April 2024 7:24 Wib