PT Maju Aneka Sawit Gencar Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan

id sawit, PT Maju Aneka Sawit, Kebakaran Hutan dan Lahan, kotawaringin timur

PT Maju Aneka Sawit Gencar Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan

Tim Balakarcana desa dan regu pemadam kebakaran PT Maju Aneka Sawit, mengikuti simulasi pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. (Foto Dokumentasi PT MAS)

Sampit (Antara Kalteng) - Kepedulian yang tinggi ditunjukkan PT Maju Aneka Sawit (MAS) dalam membantu pemerintah mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ini gencar melaksanakan langkah-langkah pencegah kebakaran hutan dan lahan.
    
Bersama perusahaan lainnya sesama anak perusahaan Musim Mas Group, PT Maju Aneka Sawit kembali gencar melakukan sosialisasi bahaya kebakaran hutan dan lahan serta pelatihan penanggulangannya. Kegiatan ini makin intens mereka lakukan sejak tahun lalu untuk membantu agar kebakaran hutan dan lahan dapat dihindari, atau setidaknya bisa diminimalisir.
    
Sosialisasi dan pelatihan kembali digelar pekan tadi dengan menghadirkan pemateri yang berkompeten dalam masalah ini, seperti perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Polres Kotawaringin Timur, Kodim 1015 Sampit, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan serta Manggala Agni dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah.
    
Peserta yang merupakan regu pemadam kebakaran perusahaan dan Barisan Relawan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Balakarcana) dari sembilan desa di empat kecamatan, diberi pemahaman terkait bahaya kebakaran hutan dan lahan. Mereka sangat antusias karena kegiatan juga diisi praktik tentang cara yang benar dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
    
Kapten Inf Juri, perwira yang mewakili Kodim 1015 Sampit mengaku sangat mendukung sosialisasi dan pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dilakukan berkesinambungan kepada masyarakat dan internal perusahaan. Juri memuji PT Maju Aneka Sawit yang menurutnya paling proaktif membantu pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Ditegaskannya, berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan, siapapun tidak diperbolehkan membuka lahan atau hutan dengan cara membakar. Oleh karena itu dia mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara bakar
    
"Sosialisasi secara berkesinambungan berguna untuk memberikan pengertian baik kepada tim balakar desa dan masyarakat. Kami menilai perusahaan ini yang paling proaktif untuk melakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, khususnya di desa-desa sekitar perusahaan," kata Juri, Senin.
    
Kegiatan ini disambut antusias peserta. Mereka berasal dari empat kecamatan yaitu Kecamatan Telawang, Kotabesi, Mentaya Hilir Utara dan Mentaya Hulu yang meliputi sembilan desa yakni Desa Sebabi, Tanah Putih, Kenyala, Penyang, Hanjalipan, Baampah, Tangar, Natai Baru dan Bagendang Tengah. Turut hadir sejumlah camat, kepala desa, tokoh adat dan tokoh masyarakat.
    
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mendukung penuh kegiatan ini sebagai bentuk kesiagaan dengan melibatkan masyarakat. Kebakaran hutan dan lahan harus dicegah sejak dini agar dampak parah seperti yang terjadi pada 2015 lalu bisa dicegah.
    
"Pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan seperti ini sangat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat maupun perusahaan sendiri. Harapannya ketika terjadi kebakaran lahan, warga bisa langsung memadamkannya dengan cepat sehingga tidak sampai meluas. Kami berharap program sosialisasi dan pelatihan ini dilaksanakan berkelanjutan," harap Barkas, perwakilan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur.
    
Ketua Badan Permusyawaratan Desa Tangar, Sugiarto Sumari menyampaikan terima kasih atas kegiatan itu karena menambah pengetahuan warganya dalam hal mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan, khususnya di desa mereka. Mereka benar-benar sangat terbantu karena tahun lalu pihak perusahaan juga sudah memberi bantuan berupa peralatan pemadam kebakaran.
    
Kepala Desa Hanjalipan, Maskur memuji PT Maju Aneka Sawit yang menurutnya benar-benar sangat peduli terhadap masyarakat desa di sekitar perusahaan. Berbagai bantuan telah diberikan, salah satunya dalam hal menyiapkan masyarakat untuk bersama-sama mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

"Kami menginginkan agar kegiatan sosialisasi dan pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan ini diadakan setiap tahun. Tahun 2015 lalu, kami masyarakat desa pun banyak kerugian, khususnya akibat asap kebakaran lahan. Makanya kami tidak ingin kebakaran hutan dan lahan terjadi lagi," kata Maskur.

Komandan Koramil Kotabesi, Kapten Gunadi juga mendukung kegiatan ini. Dia sangat sepakat kegiatan ini dilaksanakan secara rutin agar regu pemadam kebakaran perusahaan dan Balakarcana desa benar-benar menguasai teknik penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Apalagi, masing-masing desa sudah memiliki peralatan pemadam kebakaran yang merupakan bantuan pihak perusahaan.

General Manager PT Maju Aneka Sawit, Supriadi Pardiman mengatakan, kegiatan sosialisasi dan pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan merupakan kegiatan rutin dilaksanakan. Ini merupakan bentuk keseriusan perusahaan untuk membantu pemerintah mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

"Kita semua merasakan betapa parahnya dampak asap kebakaran hutan dan lahan pada 2015 lalu yang membuat Kalimantan Tengah menjadi sorotan pemerintah pusat. Banyak kerugian diderita masyarakat kita, mulai dari dampak kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lainnya. Bencana ini harus kita cegah agar tidak terulang lagi," kata Pardiman.

Melalui kegiatan itu, PT Maju Aneka Sawit bersama pemerintah daerah mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan prediksi, kemarau tahun 2017 ini cukup panjang yakni mencapai tujuh bulan. Fenomena ini harus diantisipasi secara serius karena sangat rawan terjadi kebakaran parah.
Untuk itulah PT Maju Aneka Sawit mengajak semua pihak melakukan pencegahan sejak dini. Harapannya, dengan kesadaran yang tinggi terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan, maka tindakan-tindakan yang dapat memicu terjadinya bencana tersebut dapat dicegah. 

(Adv.)