Alhamdulilah! Sungai Barito Sudah Bisa Dilewati Kapal

id Barito Utara, Murung Raya, Alhamdulilah, Sungai Barito Sudah Bisa Dilewati Kapal, Syamsu Rizal, Muara Teweh, Sungai Barito

Alhamdulilah! Sungai Barito Sudah Bisa Dilewati Kapal

Sebuah kapal menarik tongkang bermuatan ribuan ton batu bara sedang berlayar di sungai Barito ke kawasan hilir di wilayah Muara Teweh Kabupaten Barito Utara. (Foto Antara Foto/Kasriadi)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Sungai Barito di wilayah Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah saat ini sudah bisa dilewati kapal dan tongkang setelah debit air mulai naik menyusul hujan yang turun beberapa hari terakhir ini.

"Sejak kemarin sejumlah kapal dan tongkang bermuatan ribuan ton batu bara serta kosong mulai berlayar ke hilir atau selatan, setelah sepekan lebih terhenti karena sungai surut," kata petugas pelabuhan pada UPTD Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan (LLASDP) pada Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Barito Utara Syamsu Rizal, di Muara Teweh, Senin.

Kenaikan debit air di daerah aliran sungai (DAS) Barito sepanjang 900 kilometer yang bermuara di Kalimantan Selatan ini, karena hujan mulai turun sejak beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Murung Raya yang terletak di wilayah hulu atau utara.

Sejumlah kapal tarik (tug boat) dan tongkang kosong milik perusahaan batu bara yang sempat tertahan di pinggiran Sungai Barito kawasan Bukau Kecamatan Teweh Tengah dan tempat lainnya, kini sebagian mulai berlayar ke hulu.

"Ketinggian air mulai naik, sehingga kini dapat dilayari tongkang berkapasitas muatan batu bara di atas 3.000 ton," katanya pula.

Menurut dia, tongkang yang berlayar mengangkut batu bara masih belum banyak, mengingat saat ini masih menunggu antrean di pelabuhan khusus (stock field) untuk memuat batu bara.

"Skala tinggi air atau STA di Muara Teweh pada Senin (23/1) pagi berada di angka 6,50 meter yang menunjukkan ketinggian air lebih aman untuk transportasi sungai khususnya kapal bertonase besar," ujarnya.

Naiknya Sungai Barito ini karena tingkat curah hujan di wilayah hulu atau utara Kabupaten Murung Raya cukup lebat, sehingga berpengaruh terhadap debit air.

"Air Sungai Barito naik biasanya karena hujan di wilayah utara atau hulu sangat tinggi dan lebat," kata Syamsul.