Tidak Hanya Di Pelosok, Puskesmas Di Sampit Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan

id Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Yunita Ristianti, Tidak Hanya Di Pelosok, Puskesmas Di Sampit Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan

Tidak Hanya Di Pelosok, Puskesmas Di Sampit Masih Kekurangan Tenaga Kesehatan

Ilustrasi, Perawat Kesehatan (Istimewa)

Sampit (Antara Kalteng) - Kekurangan tenaga kesehatan tidak hanya terjadi di desa terpencil, tetapi juga di Puskesmas dalam kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

"Melihat animo dan kebutuhan masyarakat, Puskesmas kami memang perlu penambahan tenaga kesehatan," Kepala Puskesmas Baamang II Sampit dr Yunita Ristianti di Sampit, Senin.

Pasien yang berobat di Puskesmas Baamang II setiap harinya rata-rata sebanyak 100 orang. Di saat-saat tertentu, jumlah pasien mengalami peningkatan cukup signifikan.

Puskesmas Baamang II menyediakan layanan rawat inap dengan kapasitas 10 tempat tidur. Puskesmas yang terletak di Jalan Tjilik Riwut itu juga memiliki Unit Gawat Darurat serta fasilitas Rumah Oksigen untuk penanganan penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat asap.

Saat ini Puskesmas tersebut memiliki tiga dokter umum dan 28 perawat hingga ke Puskesmas Pembantu. Jika mengacu pada standar ideal satu dokter melayani 30 pasien, maka jumlah tenaga kesehatan yang ada masih kurang, apalagi jumlah pasien cenderung meningkat.

"Masyarakat juga banyak yang meminta ada dokter spesialis. Tapi kami sadar bahwa kemampuan daerah juga terbatas. Makanya dengan sumber daya manusia yang ada, kami terus berusaha bekerja maksimal melayani masyarakat," kata Yunita.

Perempuan yang menerima penghargaan sebagai Dokter Teladan pada 2015 lalu ini menambahkan, pihaknya juga memberi perhatian serius terhadap penanganan penyakit-penyakit menular, khususnya demam berdarah dengue (DBD). Wilayah tersebut endemis DBD sehingga pencegahan harus dilakukan sejak dini.

Mereka terus mengajak masyarakat membersihkan lingkungan untuk memberantas sarang nyamuk, serta membagikan abete. Yunita bersyukur serangan DBD mulai menurun dan diharapkan bisa terus ditekan.