Tamiang Layang (Antara Kalteng) - Puluhan polisi Polres Barito Timur, Kalimantan Tengah, Senin sekitar pukul 6.30 WIB, mendadak bersiaga mengamankan situasi di Pasar Semi Modern Temenggung Djaya Karti (PSM TDK).
Hal ini ini disebabkan adanya protes pedagang mingguan berkaitan dengan perihal perubahan hari pasar mingguan dari hari Senin ke hari Sabtu.
"Kami minta hari pasar tetap hari Senin," ungkap salah satu pedagang mingguan, Yannur.
Sementara perwakilan pedagang mingguan, Muslim Ismail mengatakan, tuntutan dari pihak pedagang agar hari pasar minggu tidak dilakukan perubahan, karena jika diubah menjadi hari Sabtu maka akan berbenturan dengan hari pasar di 5 (lima) tempat.
"Kami tidak bisa berdagang di hari Sabtu di pasar Temenggung Dyaja Karti. Ada lima pasar yang lain yang buka pada hari sabtu sehingga berbenturan," ungkap muslim.
Situasi memanas para pedagang akhirnya dapat diredam puluhan aparat dengan negosiasi dipimpin Kanit SPKT, Ipda Kuslan didampingi Wakapolsek Dusun Timur Iptu Syarif, dimana tak begitu lama hadir asisten I (satu) Ir Yuliantara diikuti Kepala Disperindag Ir Alvianson MT, Kadis Satpol PP dan Damkar Drs Nanprasisto dan Kepala UPT Pasar Temenggung Djaya Karti Krisman
Banyaknya pedagang yang datang membuat Yuliantara membuat kebijakan untuk mempersilahkan berjualan dan pada pukul 12.00 wib diadakan pertemuan perwakilan pedagang di kantor UPT PSM TDK.
Pedagang Mingguan Protes di Pasar TDK Tamiang Layang, Polisi Berjaga
Para pedagang mingguan di Pasar Semi Modern Temenggung Djaya Karti (PSM TDK) melakukan aksi protes kepada Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Senin (23/1) pagi. Pedagang tetap bersikeras agar hari pasar tetap Senin. (Foto Antara Kalteng/Habibullah)
