Anggota DPRD Ini Imbau Masyarakat Tahan Diri Terkait Spanduk Bernada Provokatif

id DPRD Kalimantan Tengah, DPRD Kalteng, Terprovokasi, Sriosako Hartanan, spanduk bernada provokatif, Anggota DPRD Kalimantan Tengah Sriosako Hartanan

Anggota DPRD Ini Imbau Masyarakat Tahan Diri Terkait Spanduk Bernada Provokatif

Perwakilan pengurus 22 Ormas Islam tingkat Provinsi Kalimantan Tengah saat berfoto dengan sejumlah anggota DPRD Kalteng di depan pintu masuk ruang komisi di gedung DPRD setempat, Senin (23/1). (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah Sriosako Hartanan mengimbau masyarakat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi terhadap maraknya spanduk bernada provokatif di berbagai wilayah di provinsi ini.

Ke-22 Organisasi islam di provinsi ini secara jelas dan tegas telah membantah bahwa menyebarkan spanduk provokatif yang mengatasnamakan umat islam, kata Sriosako usai bertemu perwakilan 22 ormas tersebut di gedung DPRD Kalteng, Senin.

"Spanduk membawa-bawa agama yang banyak tersebar itu tidak jelas siapa penyebarnya. Kita berharap kedamaian dan kerukunan antar umat beragama yang telah terjalin dengan baik di Kalteng tetap terjaga," tambahnya.

Spanduk provokatif mengatasnamakan umat Islam tanpa diketahui siapa pembuatnya banyak beredar di Kota Palangka Raya, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan, Kasongan Kabupaten Katingan dan Pulang Pisau, Sabtu (21/1).

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui akun media sosialnya pun meminta masyarakat bersabar, menahan diri menyikapi permasalahan tersebut dan tetap menjaga semangat keberagaman di huma betang.

"Saya telah berkoordinasi dengan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, terkhusus kepada pak Yansen Binti agar segera memantau serta mencopot spanduk bernada provokatif tersebut," tulis Sugianto di laman facebooknya.

Sebelumnya, perwakilan 22 organisasi Islam mendatangi Polda Kalteng minta mengusut serta menangkap oknum yang membuat maupun menyebarkan spanduk provokatif tersebut.

Pimpinan Wilayah Pemudah Muhammadiyah Kalteng Daryana yang ikut menemui pihak Polda Kalteng menegaskan bahwa umat Islam tidak di provinsi ini tidak ada kaitannya Habib Riqieq Shihab, terlebih tidak cabang Front Pembela Islam (FPI) di provinsi ini.

"Spanduk-spanduk berisi penolakan terhadap Habib Rizieq sebagai Imam Besar Umat Islam Indonesia yang mengatasnamakan umat Islam Kabupaten/Kota se-Kalteng, kami menyatakan bahwa hal tersebut bukan atas nama umat Islam," kata Daryana.