Sampit (Antara Kalteng) - Anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Alexius Esliter mendesak pemerintah daerah itu untuk meninjau kembali perizinan perusahaan perkebunan sawit PT Globalindo Alam Perkasa.
"Perlu ditinjau kembali izinnya, sebab kuat dugaan PT GAP telah menggarap lahan warga Desa Kandan, Kecamatan Kota Besi, Kotawaringin Timur," katanya di Sampit, Jumat.
Alex mengungkapkan, PT GAP tidak hanya menggarap lahan warga desa, namun juga telah merambah kawasan hutan produksi.
Pihak PT GAP juga diduga belum melakukan pelepasan kawasan hutan bahkan belum memenuhi tanggungjawab dalam hal pola kemitraan dengan masyarakat sekitar.
"Kami harap pemerintah daerah bersama dengan tim audit perizinan perusahaan sawit turun kelapagan," katanya.
Alex mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima DPRD, sejumlah lahan milik PT GAP yang masuk dikawasan Desa Kandan, Kecamatan Kota Besi sampai saat ini masih bersatus kawasan hutan.
Di lahan yang diklaim PT GAP pada tahun 2015 lalu juga sempat terjadi kebaran lahan cukup besar dan luasannya hingga ribuan hectare, bahkan bisa dikatakan penyumbang kabut asap terbesar pada saat itu.
"Lahan yang di klaim miliki PT GAP tersebut sampai saat ini memang belum di tanami. Jika lahan itu tidak digarap dan mengingat masih masuk dalam kwasan hutan alangkah baiknya diekmbalikan kepada negara saja," ucap Alexius.
Sementara itu, pihak manajemen PT GAP yang disampaikan melalui Rusli Salim Alias Atong kepada wartawan beberapa waktu lalu mengaku jika PT GAP sudah melalukan pelepasan kwastan hutan dan untuk izin hak guna usaha (HGU) pihaknya mengakui sudah lengkap.
"Pelepasan kawasan hutan masih dalam proses, sedangkan untuk perizinan lainnya sudah lengkap," katanya.
Berita Terkait
DLH Kotim siapkan dua tempat pengolahan sampah mandiri
Jumat, 3 Mei 2024 5:44 Wib
KPU Kotim tetapkan 40 caleg terpilih hasil Pemilu 2024
Jumat, 3 Mei 2024 5:19 Wib
Parade dan tarian kolosal guru-murid meriahkan Hardiknas di Kotim
Kamis, 2 Mei 2024 17:07 Wib
Sekda Kobar akui mulai rasakan perubahan melalui Gerakan Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 16:57 Wib
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib
BPBD Kotim pasok air bersih untuk korban banjir
Rabu, 1 Mei 2024 20:59 Wib
Disdik Kotim pastikan hak pendidikan terpenuhi di tengah situasi banjir
Rabu, 1 Mei 2024 19:56 Wib
Bupati Kotim perintahkan data perusahaan pendukung kegiatan pendidikan
Rabu, 1 Mei 2024 19:39 Wib