Penjualan "Paing" Marak Di Pedalaman Barsel

Buntok (Antara Kalteng) - Penjualan "paing" atau bengamat sejenis kalong berukuran besar marak belakangan ini daerah pedalaman Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

Warga suku dayak Ma`anyan dan Dusun di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah sangat gemar mengkonsumsi daging paing seperti di kawasan Jalan Panglima Batur Buntok, tepatnya di depan Gang Karya ramai diserbu para pembeli.

"Dalam seminggu ratusan ekor Paing terjual,"kata salah seorang penjual paing, Rina di Buntok, Jumat.

Menurut dia, untuk harga/ekornya bervariasi tergantung ukuran dari bengamat. Ukuran besar Rp 80 ribu/ekor, sedangkan yang agak kecil berkisar antara Rp 60 sampai 70 ribu/ ekornya.

"Kami membeli paing ini dari orang di Kecamatan Timpah Kabupaten Kapuas dan kami hanya mengambil untung sedikit dari harga modal yang kami keluarkan,"ucap dia.

Ia mengatakan, tidak setiap hari dirinya menjual daging paing tersebut, karena tergantung musim, namun biasanya dalam satu bulan tidak pernah kosong dan biasanya langsung diantar orang dari daerah gunung.

Sementara Abeh Intano salah seorang warga kota Buntok, penggemar daging Paing menyampaikan rasa daging populasi unggas tersebut benar-benar memiliki rasa khas tersendiri.

"Selain dagingnya mengandung khasiat obat, empedunya juga bisa menyembuhkan penyakit asma dan lain-lain," tambah Abeh Intano.

Ia menjelaskan,kepercayaan kami suku dayak Ma'anyan, cara memasak daging Paing sangat instan, setelah ujung-ujung kuku dan sebagian bulu Paing serta isi perutnya dibersihkan, kemudian dipotong-potong lalu dimasak.

Sedangkan untuk bumbunya tidak banyak, hanya dikasih garam dan penyedap rasa dan ditambah sayur-sayuran seperti umbut ruas batang pisang muda atau sulur keladi rasanya sudah sangat nikmat.

"Kami juga meyakini, didarah daging paing sudah terkandung berbagai macam bumbu, makanya hanya dengan garam dan penyedap rasa ditambah cabe dan irisan bawang merah, masakan daging Paing rasanya menjadi gurih,"katanya.