Waduh! Satu Kasus "Celebral Palsy" Ditemukan Di Kahayan Kuala

id Pulang Pisau, Pulpis, Celebral Palsy, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dr Muliyanto Budiharjo

Waduh! Satu Kasus "Celebral Palsy" Ditemukan Di Kahayan Kuala

Bupati Pulang Pisau, H Edy Pratowo (kanan) melihat dari dekat kondisi anak yang menderita Celebral Palsy saat melakukan kunjungan kerja di Desa bahaur Hulu Kecamatan Kahayan Kuala. (Foto Antara Kalteng/Adi Waskito)

Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dr Muliyanto Budiharjo mengatakan satu kasus penderita Celebral Palsy (CP) ditemukan di Desa Bahaur Hulu Kecamatan Kahayan Kuala. Penderita adalah anak berusia empat tahun.

"Penyakit ini biasanya diakibatkan gangguan pada jaringan otak," kata Muliyanto belum lama ini.

Muliyanto mengatakan, penderita Celebral Palsy ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang naik ke jaringan otak yang menyebabkan infeksi ensefalitis gangguan pada sistem syaraf bagian tubuh. Pada kasus ini, penderita biasanya didahului dengan panas yang cukup tinggi. Namun, gen turunan juga bisa menjadi salah satu penyebab.

Menurut Muliyanto, penyembuhan secara total tidak bisa dilakukan. Pihaknya hanya bisa memberikan upaya agar tumbuh kembang anak tetap berjalan dengan baik, sehingga anak tersebut apabila dewasa nantinya dapat mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain serta bisa memberikan makna bagi orang-orang di lingkungan sekitarnya.

"Orang tua bisa memberikan gizi yang cukup agar anak tersebut bisa berjalan, minimal bisa duduk. Selain itu melakukan gerakan-gerakan pada tulang agar tidak terjadi entropy atau pengecilan pada bagian tulang. Celebral Palsy berbeda dengan Hydrocephalus," katanya.

Feri (4) anak penderita Celebral Palsy saat diperiksa masih tidak bisa menggerakan anggota tubuh. Bocah ini hanya bisa tergolek karena bagian leher tidak bisa berdiri tegak. 

Eni orang tua mengungkapkan kelainan yang diderita anaknya ini terjadi saat Feri masih 50 hari. Awalnya, hanya menderita panas. Berbagai macam pengobatan juga sudah diupayakan oleh keluarga agar anaknya tersebut bisa tumbuh normal sama seperti anak yang lainnya.