Pemkot Diminta Bangun Hidran Di Pemukiman Penduduk

id DPRD Palangka Raya, Riban Satia, Wali Kota Palangka Raya, Sugianor, hidran

Pemkot Diminta Bangun Hidran Di Pemukiman Penduduk

Anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sugianor (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palangka Raya meminta Pemerintah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah membangun saluran hidran terutama di kawasan padat penduduk.

"Pembangunan hidran ini dalam rangka ansitiasi kebakaran yang sering melanda kawasan padat penduduk. Jumlah yang dibangun pun juga harus representatif," kata Sugianor di Palangka Raya, Rabu.

Pembangunan saluran hidran tersebut, secara spesifik dia mencontohkan seperti di kawasan Flamboyan Bawah yang mana merupakan kawasan padat penduduk, dengan bahan bangunan didominasi kayu dan akses jalanyang terbatas.

"Seperti kebakaran di kawasan Gang A. Yani 6 kemaren yang menghanguskan belasan rumah dan barak. Saluran hidran kurang, lingkunganya sangat padat, rumah juga dari kayu terlebih mobil pemadam tidak bisa masuk karena jalan sempit," katanya.

Untuk itu, menurut politisi PKB itu, keberadaan saluran hidran yang ditempatkan di titik-titik utama sehingga dapat mencegah kebakaran serupa kembali terjadi.

Ketua Badan Kehormatan DPRD "Kota Cantik" ini juga meminta pemerintah dapat memberikan bantuan mesin pompa air "portable" sehingga ketika kebakaran kembali terjadi masyarakat dapat melakukan pemadaman sembari menunggu kedatangan petugas.

"Jika membangun saluran hidran tidak dimungkinkan maka sebagai alternatif pemerintah bisa memberikan bantuan mesin pompa air dan pengelolaannya diserahkan kepada pengurus RT atau masyarakat setempat," katanya.

Wali Kota Palangka Raya Dr HM Riban Satia mengingatkan masyarakat mewaspadai ancaman bencana kebakaran yang disebabkan arus pendek listrik maupun karena sebab lain.

"Baru saja saudara kita di kawasan Flamboyan Bawah terkena musibah kebakaran. Jadi kami juga ingatkan masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap sesuatu yang dapat memicu kebakaran," katanya.

Menurutnya, hal-hal yang perlu diwaspadai adalah penggunaan lampu minyak atau lilin ketika malam hari pada saat listrik mati, dan penggunaan kompor serta peralatan elektornik yang dapat memicu terjadinya percikan api atau ledakan.

Oleh sebab itu, khusus bagi masyarakat yang berdiam di kawasan pemukiman padat penduduk hendaknya berhati-hati ketika akan meninggalkan rumah. Semua peralatan yang bisa memicu terjadi kebakaran harus dimatikan terlebih dahulu.