Disdukcapil Seruyan Akui Kesulitan Data Warga Pendatang Baru

id Seruyan, Kuala Pembuang, Disdukcapil Seruyan, warga pendatang baru, Mansyur Ibrahim

Disdukcapil Seruyan Akui Kesulitan Data Warga Pendatang Baru

Foto Ilustrasi - (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mengaku kesulitan mendata warga pendatang baru yang bekerja di perusahaan perkebunan sawit.

Karena minimnya kesadaran mereka untuk melaporkan diri ke Disdukcapil Seruyan, kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan (Disdukcapil) Seruyan Mansyur Ibrahim di Kuala Pembuang, Kamis.

Kemudian, petugas Disdukcapil Seruyan juga tidak bisa terus memantau para pekerjaan di perusahaan karena jumlah pekerja di perusahaan sendiri bergerak dinamis, jadi bisa bertambah atau bahkan berkurang sesuai kebutuhan perusahaan.

"Selain itu, banyak tenaga kerja perusahaan yang tidak terdata karena rekruitmen dilakukan langsung oleh perusahaan di tempat tenaga kerja tersebut berasal," katanya.

Ia menambahkan, berdasarkan pengalaman, pendatang baru ada yang melaporkan diri ke Disdukcapil setelah bertahun-tahun tinggal di Seruyan. Itupun setelah mereka tidak lagi bekerja di perusahaan namun tetap ingin tinggal di Seruyan.

"Dan mereka yang bekerja di perusahaan ini kebanyakan tidak memiliki surat keterangan pindah dari tempat asal, sehingga kalau kemudian dimasukkan dalam data kependudukan Seruyan akan menjadi masalah, karena mereka masih terdata sebagai penduduk daerah lain," katanya.

Berdasarkan database yang ada pada Disdukcapil, jumlah pertambahan penduduk di Seruyan terbilang cukup tinggi. Pada 2013 jumlah penduduk di Seruyan mencapai 140.621 jiwa, lalu meningkat pada 2014 menjadi 143.406 jiwa.

"Dan terakhir pada 2016 lalu, jumlah penduduk Seruyan mencapai lebih dari 160 ribu jiwa, dan peningkatan jumlah penduduk justru bisa lebih besar karena tidak terdatanya para pendatang yang bekerja di perusahaan," katanya.