Waduh! Ini 4 Wilayah Di Kalteng Yang Rawan DBD

id Kalimantan Tengah, Kalteng, Suprastija Budi, DBD, wilayah Kalteng, Ini 4 Wilayah Di Kalteng Yang Rawan DBD

Waduh! Ini 4 Wilayah Di Kalteng Yang Rawan DBD

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Dr Suprastija Budi (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Keempat wilayah rawan DBD itu ialah Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, Kotawaringin Barat dan Kabupaten Kotawaringin Timur,"
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Dr Suprastija Budi mengatakan empat wilayah di provinsi ini rawan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dendue.

"Keempat wilayah rawan DBD itu ialah Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, Kotawaringin Barat dan Kabupaten Kotawaringin Timur," katanya di Palangka Raya, Jumat.

Tingkat kerawanan tersebut karena keempat wilayah ini merupakan daerah yang bisa dibilang endemi penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk aedes aegepty itu.

Di sisi lain, dia juga menyebut jika Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito seperti Kabupaten Sukamara, Gunung Mas dan Kabupaten Kapuas menjadi wilayah yang rawan terjadinya penyakit diare.

"Keduanya merupakan beberapa penyakit diantara penyakit lain yang biasa menyerang warga terutama pada masa pancaroba atau waktu peralihan musim," katanya.

Saat ini pihaknya pun terus melakukan beberapa langkah antisipasi penyebaran berbagai jenis penyakit yang terjadi pada masa pancaroba.

Di antaranya dengan mengumpulkan dan menganalisis hasil pemetaan dan pendataan yang dilakukan pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" dan "Bumi Pancasila" ini.

"Data yang tersebut dikirimkan perpekan. Hasilnya akan kita analisi dan disimpulkan sehingga kita bisa menyimpulkan kondisi suatu daerah masuk kategori wajar, menuju arah kejadian luar biasa (KLB) atau telah masuk kategori KLB," katanya.

Ketika status KLB di suatu wilayah telah ditetapkan maka pemerintah setempat bisa langsung melaksanakan langkah antisipasi yang diperlukan.

"Misalnya jika wilayah telah dinyatakan menuju status KLB atau peningkatan kasus DBD maka pemerintah setempat bisa lebih menggencarkan progam penanggulangannya seperti meningkatakan sosialisasi 3M dan penebaran bubuk abate," katanya.

Pihaknya pun berharap masyarakat masyarakat terus melaksanakan program Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) minimal di lingkungan tempat tinggalnya agar program pemerintah dapat berjalan maksimal.