Jakarta (Antara Kalteng) - Xiaomi bekerja sama dengan PT Erajaya Swasembada Tbk, PT Sat Nusapersada dan TSM Technologies untuk memproduksi perangkat dalam memenuhi peraturan Tingkatan Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Hal tersebut disambut baik oleh kompetitornya Produsen ponsel merek lokal, Advan.
"Kita menyambut Xiaomi sebagai rekan berkompetisi karena kita tidak bisa memonopoli siapapun yang masuk ke pasar Indonesia, jadi kita berkompetisi secara sehat," kata kata Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan, dalam temu media di Jakarta, Jumat.
Tak mau kalah dengan Xiaomi, Tjandra mengatakan bahwa tahun ini Advan akan menambah pabrik baru.
"Akan membuka pabrik baru di Semarang, nanti kita atur di bulan maret kalau tidak ada aral melintang," ujar Tjandra.
Kapasitas pabrik Advan yang berlokasi di Semarang, menut Tjandra, saat ini mampu memproduksi 32.000 perangkat dalam sehari.
"Kita ada delapan line produksi, tapi saat ini yang baru terpakai masih empat line. Jadi, empat buat back up atau kalau ada maintainance masih bisa berjalan," kata dia.
Langkah tersebut dilakukan untuk menggenjot peraturan baru pemerintah terkait TKDN pada 2017.
"Saat ini masih diatas 20 persen, pemerintah menetapkan minimal 30, jadi kami sedang berjuang ke arah sana," ujar Tjandra.
"50 persen hardware dan 50 persen software," tambah dia.
Berita Terkait
Xiaomi merilis mobil listrik SU7 di China
Jumat, 29 Maret 2024 10:12 Wib
Xiaomi siap pasarkan SU7 dengan harga di bawah Rp1,1 miliar
Selasa, 26 Maret 2024 9:17 Wib
Ini bocoran spesifikasi ponsel lipat Xiaomi Mix Fold 4
Rabu, 13 Maret 2024 13:58 Wib
Xiaomi SU7 dijual pada akhir Maret 2024
Rabu, 13 Maret 2024 13:51 Wib
Salah satu fitur populer di HyperOS dihapus
Senin, 11 Maret 2024 12:51 Wib
Berikut jajaran produk baru Xiaomi yang dirilis ke pasar internasional
Senin, 26 Februari 2024 9:22 Wib
Xiaomi bersama Leica kolaborasi hadirkan institut khusus optikal
Kamis, 22 Februari 2024 11:15 Wib
Redmi A3 meluncur di Indonesia isi pasar entry level seharga Rp1,1 jutaan
Rabu, 21 Februari 2024 14:46 Wib