Tokoh Masyarakat Kotim Agar Bantu Pencegahan Kebakaran Lahan

id kotawaringin timur, sugian noor, karhutla

Tokoh Masyarakat Kotim Agar Bantu Pencegahan Kebakaran Lahan

Kebakaran lahan di wilayah Desa Sungai Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kotawaringin Timur, pada pekan lalu. (Foto Antara Kalteng/Untung Setiawan)

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, meminta tokoh masyarakat lebih aktif membantu pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

"Kami meminta tokoh masyarakat dan tokoh adat mengajak masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan. Dampak kebakaran lahan dan asap akan merugikan kita semua," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Sugian Noor di Sampit, Minggu.

Beberapa hari terakhir hujan deras melanda sejumlah wilayah di Kotawaringin Timur, khususnya di Sampit sehingga potensi kebakaran lahan pun berkurang. Namun pekan lalu, kebakaran lahan terjadi di beberapa lokasi setelah hujan tidak terjadi sekitar lima hari.

Kondisi ini menunjukkan Kotawaringin Timur rawan kebakaran lahan. Lahan gambut sangat mudah kering saat kemarau dan terbakar sehingga harus diwaspadai.

Sugian yang juga Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan Kotawaringin Timur, menambahkan, instansinya meningkatkan kewaspadaan kebakaran hutan dan lahan. Apalagi diprediksi kemarau tahun ini cukup panjang yakni mencapai tujuh bulan sehingga harus diantisipasi karena ancaman kebakaran hutan dan lahan cukup tinggi.

"Ada 12 armada pemadam kebakaran yang kami siagakan. Kami juga mengimbau desa melalui dana desa menyiapkan pemadam kebakaran. Ada yang sudah membeli kendaraan roda tiga karena tim di desa yang justru lebih cepat menjangkau lokasi kebakaran yang jauh," kata Sugian.

Pihaknya bekerjasama dengan sejumlah pihak, termasuk perusahaan swasta untuk melakukan sosialisasi bahaya kebakaran dan pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Kegiatan itu sudah digelar di beberapa kecamatan seperti Mentawa Baru Ketapang, Telawang, Mentaya Hulu dan Kotabesi.