Palangka Raya (Antara Kalteng) - Tim Yayasan BOS di program konservasi Mawas menemukan setidaknya 20 orangutan berkeliaran di sepanjang sungai Mangkutub Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah.
"Tim gabungan yayasan Bos dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng pun bergerak untuk menyelamatkan 20 orangutan yang berkeliaran tersebut," kata Manajer Program Konservasi Mawas, Jhanson Regalino dalam rilisnya di Palangka Raya, Jumat.
Pihaknya tidak menyangka di sepanjang sungai Mangkutub Kabupaten Kapuas masih ada orangutan berkeliaran. Padahal tahun 2016, tim program konservasi Mawas sudah menyelamatkan sekitar 76 orangutan di lokasi yang sama.
Kebakaran hutan dan lahan tahun 2015 di Kalteng ternyata masih memberikan dampak kepada habitat orangutan. Hal itu terlihat dari banyaknya orangutan yang berkeliaran tidak jauh dari lahan milik warga.
Jhanson mengatakan orangutan berkeliaran tak jauh di lahan milik masyarakat tersebut harus secepatnya dipindahkan ke habitat baru yang lebih layak untuk menghindari konflik dengan manusia, khususnya penebang liar di sekitar sungai Mangkutub.
"Kami di Program Konservasi Mawas akan berusaha dengan segala cara memastikan orangutan liar di tempat kami dapat hidup dengan tenang di habitatnya," kata Jhanson.
Kepala BKSDA Kalteng Adib Gunawan menyambut baik telah diterjunkannya tim program konservasi Mawas untuk menyelamatkan 20 orangutan yang berkeliaran tersebut.
Dia mengatakan penyelamatan satu diantaran banyak cara mendukung konservasi orangutan ketika terdesak keluar dari habitatnya. Langkah itu juga sebagai upaya menghindari terjadinya konflik antara manusia dengan orangutan.
"Penebangan liar banyak ditemui di sepanjang sungai Mangkutub, sehingga mengakibatkan orangutan terdesak dari habitatnya. Kondisi ini perlu segera diselesaikan. Kami dari BKSDA siap membantu Pemkab Kapuas menyelamatkan orangutan," kata Adib.
Berita Terkait
Polda intruksikan Yayasan Kemala Bhayangkari se-Kalteng gelar bazar
Jumat, 8 Maret 2024 16:02 Wib
Perum LKBN ANTARA jalin kerja sama dengan Asosiasi Pedagang dan Yayasan Kota Jakarta Weltevreden
Kamis, 8 Februari 2024 10:32 Wib
Kehadiran rektor baru diharapkan dapat membawa Universitas Antakusuma berkembang
Rabu, 17 Januari 2024 17:26 Wib
Hargai karya saat bertugas, Teras Narang berbagi tali asih ke pendeta emeritus
Jumat, 15 Desember 2023 13:48 Wib
Bareskrim Polri sebut Panji Gumilang gelapkan dana yayasan untuk kepentingan pribadi
Jumat, 3 November 2023 15:49 Wib
Panji Gumilang jadi tersangka pencucian uang yayasan
Kamis, 2 November 2023 20:42 Wib
YKAI hadirkan 'Humanity in Harmony' untuk bangun Rumah Paliatif
Kamis, 2 November 2023 11:52 Wib
Dipercaya Jadi Ketua Yayasan Kesehatan PGI, Teras minta dukungan stakeholder
Rabu, 1 November 2023 18:46 Wib