Polres Seruyan Ajak Masyarakat Aktif Cegah Kebakaran

id Seruyan, Kuala Pembuang, Karhutla, Polres Seruyan, kebakaran hutan

Polres Seruyan Ajak Masyarakat Aktif Cegah Kebakaran

Asap mengepul dari kebakaran lahan gambut. ANTARA FOTO/FB Anggoro

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Kepolisian Resor Seruyan, Kalimantan Tengah mengajak masyarakat untuk aktif mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut.

"Sekarang sudah mulai memasuki musim kemarau, ini moment yang tepat untuk mengajak dan mengimbau seluruh elemen masyarakat agar aktif mencegah terjadinya Karhutla di lingkungan masing-masing," kata Kapolres Seruyan AKBP Syahbuddin Nasution di Kuala Pembuang, Sabtu.

Mantan Kapolres Seram Bagian Barat Polda Maluku ini mengatakan, kesuksesan dalam mencegah terjadinya Karhutla yang berakibat pada bencana kabut asap, tidak akan terealisasi jika hanya dilakukan oleh sejumlah lembaga atau sekelompok orang saja.

"Tapi pencegahan Karhutla harus menjadi gerakan bersama, baru pencegahan bisa berjalan dengan baik," katanya.

Kepolisian juga meminta camat di Seruyan untuk segera membentuk tim terpadu penanganan Karhutla pada masing-masing desa yang ada di wilayahnya.

"Pembentukan tim terpadu itu nanti bisa saja melibatkan perusahaan di sekitar desa, dan dibantu oleh Babinkamtibmas dari kepolisian dan Babinsa dari unsur TNI," katanya.

Menurutnya, pencegahan atau penanganan Karhutla di tingkat desa sangat dibutuhkan, karena berdasarkan pengalaman yang ada, titik Karhutla di Seruyan banyak berada di wilayah desa sehingga penanganan lebih cepat dapat dilakukan oleh tim terpadu yang berada di tingkat desa.

"Dengan dibentuknya tim di tingkat desa juga akan mempermudah koordinasi serta penanganan situasi, dampak kerusakan, dan potensi gangguan kamtibmas yang terjadi akibat Karhutla," katanya.

Ia juga menegaskan, pihaknya tidak akan menoleransi pembakaran lahan dan hutan dengan alasan apapun, dan hal itu berlaku untuk siapapun, baik perusahaan maupun masyarakat, kelompok atau perorangan.

Membakar lahan tetap dilarang untuk alasan apapun, karena itu kami meminta masyarakat untuk mencari cara lain untuk membuka, membersihkan lahan dengan cara selain dengan cara membakar, katanya.Â