Normalisasi dan Penyiringan Sungai Kurangi Dampak Banjir di Menthobi Raya

id lamandau, menthobi raya, banjir di lamandau, borneo

Normalisasi dan Penyiringan Sungai Kurangi Dampak Banjir di Menthobi Raya

Banjir sudah mulai surut di wilayah Menthobi Raya, Kamis. Namun Camat meminta warga tetap waspada terhadap debit air sungai yang sewaktu-waktu bisa meninggi lagi sehingga berakibat terjadinya banjir. (Foto Antara Kalteng/Musa Reban)

Nanga Bulik (Antara Kalteng) - Untuk penanganan dampak banjir di wilayah Menthobi Raya diusulkan dilakukan program normalisasi dan penyiringan sungai pada tiga desa, kata Camat Menthobi Raya, Riko Purwanto SSTP.

"Tiga desa dimaksud yakni Desa Lubuk Hiju, Desa Batu Ampar dan Desa Pedongatan. Posisi tiga desa ini berada di tepi sungai dan letaknya berada di dataran rendah sehingga menjadi langganan banjir bila musim hujan," jelas Riko, Kamis.

Usulan tersebut, sebutnya, datang langsung dari masyarakat yang menilai bahwa dengan dua program dimaksud dapat mengurangi rendaman. Siring dilakukan agar tepi sungai yang memiliki tebing tidak abrasi dan normalisasi sungai bertujuan proses luncuran air dapat lebih cepat tidak lagi terhalang lekukan sungai yang terlalu patah.

Dirinya mengharapkan usulan  tersebut dapat dijadikan program prioritas oleh pemerintah daerah Kabupaten Lamandau. "Usulan ini langsung dari masyarakat berdasarkan kondisi sebenarnya, karenanya diharapkan dapat direalisasikan," paparnya.

Udin (37), warga RT 01, Kelurahan Nanga Bulik, mengungkapkan ketinggian air yang sempat sepekan lebih menggenangi halaman rumahnya sudah mulai berkurang. "Sudah berkurang sekitar 35-an centimeter, sekarang tinggal semata kaki orang dewasa," terang pria yang berdiam di tepi sungai Lamandau sejak kecil tersebut.

Diungkapkannya, kuat dugaan penurunan terjadi karena tingkat intensitas hujan berkurang, dimana sudah tiga hari kota Nanga Bulik tidak diguyur hujan lebat.