Ini Tawaran Australia Terhadap Indonesia Untuk Kembangkan Sektor Pariwisata

id Borneo, Pemerintah Australia, Rute Penerbangan, Indonesia-Chrismas Island

Ini Tawaran Australia Terhadap Indonesia Untuk Kembangkan Sektor Pariwisata

Pertemuan itu membahas kerjasama antara Indonesia dan Australia di bidang transportasi udara, kereta api, kapal laut, dan bidang pelatihan dan pendidikan. (ANTARA /BKIP Kemenhub-Daniel Pietersz)

Jakarta (Antara Kalteng) - Pemerintah Australia menawarkan rute penerbangan Indonesia-Chrismas Island untuk mengembangkan sektor pariwisata antar kedua negara. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis mengatakan hal itu merupakan hasil pertemuan dengan Menteri Pembangunan Kawasan/Menteri Pemerintahan Lokal dan Teritori/Menteri Komunikasi Regional) Senator Fiona Nash.

"Beliau menawarkan dua tempat yang menarik, yaitu satu membuka rute penerbangan antara Indonesia dan Christmas Island, kedua bagaimana kolaborasi dalam mengembangkan tempat wisata di Brisbane," katanya. 

Pada pertemuan tersebut, Menhub dan Senator Fiona juga sepakat untuk meningkatkan hubungan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Australia.

"Kami berdiskusi tentang bagaimana meningkatkan hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia dan secara khusus kita bicara mengenai penerbangan, objek wisata, dan juga peluang kerjasama dalam mengembangkan tempat-tempat di Australia dan Indonesia," katanya. 

Senada dengan Menhub, Senator Fiona mengatakan terkesan dengan kunjungannya ke Indonesia dan ingin meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Australia.

"Saya senang berada di Indonesia, kita sudah memiliki hubungan yang sangat dekat. Hari ini saya berdiskusi untuk meningkatkan hubungan yang menguntungkan kedua negara. Kami membahas peluang yang baik untuk Indonesia dan Australia dari segi transportasi, potensi alam yang dimiliki kedua negara, bisnis yang dapat meningkatkan ekonomi dua negara ini," ujarnya. 

Lebih lanjut Budi memaparkan bahwa Indonesia dan Australia memiliki forum pertemuan sektor transportasi yang secara rutin diselenggarakan untuk membahas kerjasama bidang transportasi. Forum kerjasama tersebut tergabung dalam Indonesia Transport Assistant Package (ITSAP).

"Kami memiliki forum sektor transportasi rutin untuk membahas kerjasama transportasi seperti pembangunan kapasitas di bidang keselamatan dan keamanan yang meliputi pelayaran, penerbangan, pencarian dan penyelamatan dan investigasi kecelakaan transportasi," ujarnya. 

Sebagai lanjutan kerja sama antara Indonesia dan Australia, kedua pihak sepakat untuk menyelenggarakan Indonesia-Australia Transportation Forum yang akan dilaksanakan di Bali pada 5-7 April 2017. 

Forum tersebut bertujuan untuk memberikan arah kebijakan kerja sama transportasi antara Indonesia dan Australia serta mendiskusikan langkah-langkah yang perlu diambil guna meningkatkan kerjasama pada sektor transportasi baik darat, laut maupun udara.

"Kami sedang mengembangkan nota kesepahaman yang mencakup lingkup yang lebih luas dalam hal kerjasama transportasi untuk mengatasi kebutuhan stakeholder transportasi kedua negara," katanya. 

Dalam pertemuan tersebut, menurut Budj, juga membahas konektivitas antara Indonesia dan Australia. 

Ia menjelaskan bahwa saat ini dua maskapai penerbangan Indonesia yaitu Garuda Indonesia dan Indonesia AirAsia sudah mengoperasikan jadwal penerbangannya dari Jakarta dan Denpasar ke Sydney, Melbourne dan Perth.

Begitu juga sebaliknya, maskapai dari Australia yaitu Qantas, Jetstar Airways dan Virgin Australia juga sudah mengoperasikan penerbangan dari Australia ke Denpasar. 

"Intinya kita akan kembangkan koneksivitas antara Indonesia dan Australia. Saya juga tawarkan agar kapal pesiar dari Australia bisa berlabuh di Lombok sehingga dapat mengembangkan wisata selain di Labuan Bajo dan Bali," ujarnya 

Indonesia dan Australia juga mempunyai kerja sama dalam bidang perkeretaapian dan bidang pelatihan serta pendidikan. 

Dalam bidang perkeretaapian yaitu nota kesepahaman antara Dirjen Perkeretaapian dan Chief Executive Australian Railway Association (ARA) pada tahun 2012 tentang standar-standar regulasi yang digunakan dalam Integrated Rail Safety and Security Management System (ISSMS). 

Sedangkan dalam bidang pelatihan dan pendidikan, nota kesepahaman antara BPSDM Perhubungan dengan Royal Melbourne Institute Technology (RMIT) pada tahun 2013 terkait pendidikan dan pengujian Bahasa Inggris di bidang penerbangan.