Hipertensi dan Diabetes Ternyata Mendominasi Penyakit Warga di Desa Ini

id Kotawaringin Timur, Kotim, Sampit, Hipertensi Dan Diabetes Dominasi Penyakit Warga Desa, Hipertensi Dan Diabetes

Hipertensi dan Diabetes Ternyata Mendominasi Penyakit Warga di Desa Ini

Puskesmas Baamang Unit II melaksanakan sosialisasi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular di Desa Tinduk, Selasa (14/3/17). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Masyarakat desa di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diminta mewaspadai penyakit tidak menular namun berbahaya seperti hipertensi dan diabetes melitus yang rawan menyerang.

"Seperti di Desa Tinduk, penyakit yang diderita masyarakat didominasi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi dan diabetes melitus atau kencing manis," kata Kepala Puskesmas Baamang Unit II, dr Yunita Ristianti saat sosialisasi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular di Desa Tinduk Kecamatan Baamang, Selasa.

Informasi yang disampaikan Yunita itu langsung dibenarkan puluhan peserta sosialisasi yang hadir. Sebagian dari mereka dengan terus terang mengakui menderita penyakit itu, khususnya hipertensi.

Puskesmas Baamang Unit II sengaja melakukan sosialisasi itu dengan harapan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan makin meningkat. Selain itu, kerjasama dengan aparatur desa juga ditingkatkan untuk mendorong masyarakat menerapkan pola hidup sehat.

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar 2013, penderita hipertensi di Kotawaringin Timur mencapai 12,2 persen, padahal penderita di Kalimantan Tengah hanya 10,6 persen dan nasional 9,4 persen. Sementara itu, penderita diabetes melitus di kabupaten ini mencapai 1,8 persen, padahal penderita di Kalimantan Tengah hanya 1,2 persen dan nasional 1,5 persen.

Ada sekitar 30 jenis penyakit tidak menular, di antaranya hipertensi, diabetes melitus, asma, PPOK, kanker, jantung koroner, stroke, cedera dan cedera pada pengendara sepeda motor. Dari penyakit-penyakit itu, angka penderita di Kotawaringin Timur melebihi angka rata-rata penderita di tingkat provinsi dan nasional.

"Sejak tahun 2000, penyakit tidak menular menjadi penyebab terbesar kesakitan, kecacatan dan kematian. Umumnya dipicu makanan dan pola hidup yang tidak sehat," kata Yunita.

Untuk itulah perlunya pengetahuan tentang pengendalian dan pencegahan penyakit tidak menular. Penyuluhan dan kerjasama harus ditingkatkan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat agar bisa menjalankan pola hidup sehat.

Kepala Desa Tinduk, Kasmudin dan warganya menyambut antusias penyuluhan kesehatan tersebut. Informasi penting itu diharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat agar mau menjalankan pola hidup sehat.

"Hasil penilaian, sekitar 99, 30 persen warga kami menderita berbagai penyakit. Faktanya seperti itu dan masyarakat harus menjadikannya sebagai peringatan. Kami bersama Puskesmas akan terus mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan," kata Kasmudin.

Keseriusan satu-satunya desa di Kecamatan Baamang itu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah dengan menggelar senam massal setiap Jumat. Awalnya pesertanya hanya empat orang karena banyak ibu-ibu yang masih malu, namun kini jumlahnya sudah mencapai 60 orang.

Kasmudin juga mengajak warganya memeriksakan kesehatan di Posyandu yang rutin digelar tiap bulan. Posyandu tidak hanya untuk balita, tetapi juga untuk warga dewasa yang membutuhkan layanan kesehatan.Â