Wisata Susur Sungai Mentaya Sampit Gencar Dipromosikan

id kotawaringin timur, sungai mentaya, wisata susur sungai mentaya, sampit, kalimantan tengah

Wisata Susur Sungai Mentaya Sampit Gencar Dipromosikan

Ilustrasi - Perahu-perahu untuk wisata susur Sungai Mentaya, Kotawaringin Timur. (Foto imgrum.net/sampitinfo)

Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, gencar mempromosikan wisata susur sungai Mentaya untuk mendukung Sampit menjadi kota tujuan wisata.

"Kami sedang membenahi kapal wisata milik pemerintah daerah. Kami berencana mengoperasikannya pada Sabtu dan Minggu yakni pukul 07.00 sampai 08.00 WIB, 09.00 sampai 10.00 WIB serta saat sore. Tarifnya Rp10.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk pelajar," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur, Fajrurrahman di Sampit, Minggu.

Kapal wisata milik pemerintah daerah sudah ada sejak lama namun kurang dimaksimalkan. Kini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan mengoperasikannya lagi untuk masyarakat umum dengan tarif yang sangat murah.

Saat ini sedang dikoordinasikan dengan PT Jasa Raharja agar setiap wisatawan diasuransikan. Hal itu sebagai antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Rute wisata susur sungai rencananya dari Dermaga Habaring Hurung menuju kawasan hutan Sagonta Kota di Kelurahan Baamang Hulu, berputar arah menuju Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, kemudian kembali ke Dermaga Habaring Hurung.

Pemerintah daerah juga mendorong masyarakat memanfaatkan momen ini menjadi peluang usaha. Belum lama ini, bantuan sebesar Rp25 juta digelontorkan untuk membantu masyarakat yang ingin mengecat ulang perahu motor mereka yang akan dijadikan armada wisata susur sungai.

"Masyarakat menyambut antusias. Ada sekitar 60 pemilik perahu yang mendaftar. Kami akan mengupayakan bantuan secara bertahap. Tujuan kita dari awal memang agar wisata susur sungai ini mampu turut menggerakkan ekonomi masyarakat," kata Fajrurrahman.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Perhubungan untuk menentukan laik tidaknya armada warga yang akan digunakan untuk wisata susur sungai. Faktor keselamatan menjadi prioritas utama pemerintah dalam menggerakkan wisata susur sungai.